Sempat Dinyatakan Hilang, Pendiri Matahari Mall Meninggal Dunia - Dre@ming Post
Online Media Realiable // Layak dibaca dan perlu!!
Home » , , » Sempat Dinyatakan Hilang, Pendiri Matahari Mall Meninggal Dunia

Sempat Dinyatakan Hilang, Pendiri Matahari Mall Meninggal Dunia

Written By Dre@ming Post on Sabtu, 10 Maret 2018 | 3/10/2018 08:47:00 PM

Pendiri Matahari Grup, Hari Darmawan meninggal dunia
Pendiri Matahari Mall Meninggal Dunia, Ini Kisah Perjuangan Hari Darmawan Merintis Usahanya

JAKARTA - Pendiri jaringan ritel Matahari Departement Store Tbk (LPPF), Hari Darmawan meninggal dunia pada Sabtu pagi, (10/3/2018).

Jasad pria yang juga pendiri Taman Wisata Matahari (TWM) itu ditemukan di aliran Sungai Ciliwung.

Dari informasi yang dihimpun, Hari sempat dinyatakan hilang pada Jumat malam, (9/2/2018) sekira pukul 21.30 WIB.

Diketahui Hari Darmawan tengah berada di vila pribadinya di Kawasan Jalan Hankam Wira Lokatama, Puncak Bogor, Jawa Barat.

Meninggalnya Hari juga dibenarkan oleh Humas Taman Wisata Matahari, Teja Purwadi.

Namun dia belum bisa menjelaskan secara rinci apa penyebab meninggalnya pemilik TWM itu.

Dia menambahkan jenazah Hari sudah dibawa ke RSUD Ciawi, Bogor.

“Iya betul beliau meninggal tadi pagi," ujarnya saat dikonfirmasi.

Hari Darmawan lahir pada 27 Mei 1940 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Ayahnya, Tan A Siong adalah pengusaha yang berkecimpung di usaha produk pertanian.

Awal bisnis di ritel, Hari memulainya dengan menjual baju impor dan buatan istrinya di toko kecil Mickey Mouse.

Lama-kelamaan, penjualan dari toko milik Hari Darmawan tersebut kian berkembang dan memiliki konsumen tersendiri.

Saat itu, toko Mickey Mouse memiliki saingan berat yaitu De Zion yang memiliki pelanggan rata-rata pejabat serta orang kaya.

Hari berpikir keras bagaimana bisa seperti Toko De Zion.

Suatu hari di tahun 1968, Hari berhasil mengakuisisi toko De Zion tersebut karena kesulitan keuangan.

Ia juga mengubah nama De Zion menjadi Toko Matahari.

Dengan strategi penjualan yang cerdik, Toko Matahari miliknya berhasil mendapatkan banyak pembeli serta pelanggan tetap.

Toko Matahari kemudian menjadi pelopor Department Store pertama di Indonesia.

Untuk pertama kalinya, Matahari Departement Store melantai di pasar modal dengan kode saham LPPF pada tahun 1989.

Matahari melepas 2,14 juta saham dengan harga IPO Rp 7.900 per saham.

Dana yang dihimpun dari aksi korporasi tersebut sekitar 16,91 miliar.

Namun demikian, di tahun 1996 Hari melepas sebagian besar saham Matahari Departement Store ke Lippo Group.

Melansir data RTI Infokom, saat ini, saham LPPF ditransaksikan di harga Rp 11.000 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar atau market cap sebesar Rp 32,10 triliun.

Sepanjang tahun 2017, LPPF berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 10,02 triliun atau naik 1,3 persen secara tahunan.

Namun demikian, laba bersihnya mengalami penurunan sebesar 5,6 persen secara tahunan menjadi Rp 1,9 triliun.

Pendiri Raksasa Ritel Matahari Store Tewas di Sungai Ciliwung, Berikut Fakta Terkait Hari Darmawan

Pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan ditemukan tewas mengambang di aliran Sungai Ciliwung, Sabtu (10/3/2018).

Hari Darmawan rupanya juga pemilik Taman Wisata Matahari.

Kepergiannya tentu membuat keluarga dan kerabat mengalami duka yang mendalam.

Berikut fakta kronologi meninggalnya Hari Darmawan.

1. Sempat Dinyatakan hilang

Hari Darmawan sempat dinyatakan hilang pada Jumat (9/2/2018) sekitar pukul 21.30 WIB.

2. Berada di Vila

Diketahui Hari Darmawan tengah berada di vilanya di Kawasan Jalan Hankam Wira Lokatama Puncak Bogor.

3. Ditemukan di Sungai Ciliwung

Jasad Pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan ditemukan tewas di Sungai Ciliwung, Sabtu (10/3/2018).

Pria yang juga pemilik Taman Wisata Matahari (TWM) itu ditemukan setelah dilakukan pencarian oleh sejumlah karyawan TWM.

"Jenazah Hari Darmawan ditemukan Kali Ciliwung dengan jarak sekitar 100 meter dari lokasi diduga hilangnya korban," ujar Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky saat dikonfirmasi.

4. Ditemukan oleh tim TWM

Andi melanjutkan, jenazah Hari ditemukan pertama kali oleh Deni Sudiana beserta empat orang rekan lainnya yang menyisir kali dengan menggunakan perahu karet sekira pukul 06.30 WIB.

"Mereka menyisir kali dan saat berada di kali antara Desa Leuwimalang dan Desa Jogjogan saksi melihat sesosok orang dalam keadaan tengkurap dan tersangkut batu kali," jelasnya.

5. Dibawa ke RSUD Ciawi

Andi mengatakan bahwa, saat itu jenazah Hari langsung dievakuasi ke kediamannya di TWM Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

"Kalau sekarang sudah dibawa ke RSUD Ciawi untuk di Visum Et Reventum," pungkasnya.

6. Sungai Ciliwung Meluap

Untuk diketahui, kondisi cuaca pada sore hari kemarin hingga malam hari di kawasan Puncak memang dalam kondisi hujan deras.

Hal itu membuat ketinggian air di aliran Sungai Ciliwung naik.

7. Sosok Hari Darmawan

Dilansir dari Wikipedia, Hari Darmawan lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 27 Mei 1940.

Usahanya menurun dari bakat sang ayah Tan A Siong, yang saat itu seorang pengusaha lokal Makassar yang berhubungan dengan produk-produk pertanian.

Dia dilahirkan dari keluarga besar 12 bersaudara.

Pada tahun 1950-an usaha keluarganya mengalami kesulitan dan akhirnya bangkrut, sehingga Darmawan bersama orangtuanya harus berjuang keras untuk menjalankan usaha dari nol lagi.

Dengan latar belakang keluarga pedagang seperti ini, menjadikan Hari kecil tumbuh menjadi seorang pemuda yang tekun, ulet, jujur, pantang menyerah, dan ingin selalu menjadi pemenang.

Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, dia merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.

Dia bertemu dan menikahi putri dari pemilik "Mickey Mouse", sebuah toko serba ada berukuran kecil di Pasar Baru, yang pada saat itu merupakan sebuah distrik perbelanjaan terkenal di Jakarta

Ayah mertua Hari Darmawan kemudian menjual toko serba ada tersebut kepadanya.

Di bawah pengelolaannya, toko berkembang pesat.

Pada tahun 1968, dia membeli toko serba ada terbesar di Pasar Baru waktu itu yang bernama "Toko De Zon" (dari bahasa Belanda yang berarti The Sun atau Matahari dalam bahasa Indonesia).

Dia mengganti namanya menjadi "Matahari"dan gerai pertama dibuka pada tanggal 24 Oktober 1958 yang menempati gedung dua lantai seluas 150 meter persegi di Pasar Baru, Jakarta.

Pada tahun 1980-an, "Matahari" membuka cabang-cabangnya di hampir semua kota besar di Indonesia dan toko tersebut terkenal sebagai toko jaringan ritel terbesar di Indonesia.

Darmawan pernah terpilih sebagai Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo)

Semasa krisis moneter tahun 1997, bisnis Darmawan terkena dampaknya dan menanggung kerugian besar.

Akhirnya, bisnisnya dibeli oleh Lippo Group.

Darmawan sendiri kemudian mendirikan perusahaan baru bernama "Pasar Swalayan Hari-Hari".

Selain di bidang bisnis retail, Hari Darmawan juga telah merambah ke bidang pariwisata dengan membangun Taman Wisata Matahari yang berlokasi di Cisarua, Bogor.

Putri Sulung Hari Darmawan Ternyata Menetap di Bali, Ini Sosoknya

Hari Darmawan, pendiri Matahari Department Store diketahui menikah dengan sang istri Anna Janti sejak 50 tahun yang lalu.

Dari pernikahan itu, Hari dikarunai tiga orang anak.

Satu di antara anak Hari Darmawan yang juga meningispirasi adalah Suzy Darmawan Hutomo atau lebih akrab disapa Suzy Hutomo.

Perempuan berambut pendek itu kini menetap di Bali bersama sang suami, Hutomo Santoso.

Ia merupakan pemegang gelar BBA dari National University of Singapore.

Suzy juga merupakan alumni Fashion Institute of Technology, New York.

Karirnya ia mulai sebagai desainer dan di bidang merchandise.

Awal kesuksesannya datang saat ia bekerja di The Body Shop Singapore sebagai Provider Manager.

Suzy kemudian mengalami kenaikan pangkat hingga menjadi Wakil The Body Shop untuk wilayah Asia Timur.

Suzy lalu membangun Body Shop di Indonesia bersama sang suami, Hutomo Santoso pada tahun 1992 di bawah naungan PT Monica Hijau Lestari.

Selain The Body Shop Indonesia yang kini memiliki 52 gerai, Suzy mengembangkan merek fashion seperti Alma, M2000, PS, Color Box dan Cornwall Garden di bawah bendera PT Almanda Nuansa Cipta.

Ia juga diketahui mengembangkan bidang usahanya dengan mendirikan beberapa perusahaan lain, seperti Centro Department Store.

Selain itu ia juga mengembangkan bisnis restoran sehat Kenny Roger’s Roaster dan supermarket sehat Kemchicks.

Diketahui sebelumnya bahwa ayahnya, Hari Darmawan adalah pelopor ritel di Indonesia melalui jaringan Matahari Departement Store.

Dilansir dari rustikaherlambang.com , dalam sebuah wawancara majalah bisnis, Hari memuji anak perempuan sulungnya itu.

”Dia memang dilahirkan untuk menjadi pedagang besar,” ujar Hari Darmawan.

Namun meski begitu, Suzy mengakui bahwa ia ingin sekali berada di luar bayang-bayang ayahnya.

Ia juga lebih suka “menanggalkan” nama Darmawan di belakang namanya.

Kemudian menggantinya dengan nama belakang sang suami, Hutomo.

”Dari awal, saya tidak ikut bisnis ayah dari bawah. Dia go public, saya sudah tidak ikut. Basicly saya adalah orang independen," ucap Suzy.

Ia kemudian menyebutkan bahwa dukungan suaminya adalah hal utama.

Meski begitu, peran ayahnya tetap diakui Suzy adalah pengaruh besar untuk dirinya.

“Dia mendidik saya dengan baik. Dia mengajar saya dari kecil agar berpikiran nobody owes u anything. Artinya, saya harus kerja keras untuk meraih yang saya inginkan," ucapnya.

Suzy juga bercerita bahwa ayahnya menyekolahkan dia dengan baik.

Meskipun saat ia muda, ayahnya berada di puncak kegelimangan harta, jangan harap ia mendapatkan semua itu dengan mudah.

Dia harus bekerja sendiri.

“Saya diberi mobil semacam truk yang akhirnya saya pakai untuk bekerja. Hampir selama 5 tahun saya kemana-mana dengan menggunakan truk itu,” kenangnya.

Made Suta Sebut Jenazah Hari Darmawan Tiba di Bali Pukul 24.00 Wita, Langsung Dibawa ke Rumah Duka

Jenazah pendiri Matahari Departement Store, Hari Darmawan yang ditemukan meninggal di Bogor tadi pagi, akan diberangkatkan Bali nanti malam sekitar pukul 21.00 WIB dari Jakarta.

Jenazah Hari Darmawan akan diberangkatkan dari Jakarta langsung menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali yang diperkirakan akan tiba pada pukul 24.00 Wita.

Dari Bandara Ngurah Rai, jenazah Hari Darmawan akan langsung dibawa ke Rumah Suka Duka Kertha Semadi, Jalan Cargo Permai No 109, Ubung Kaja, Denpasar Utara.

Kondisi Rumah Suka Duka Kertha Semadi saat ini masih sepi, tidak ada aktivitas dan para pengunjung belum ada yang datang.

Sekitar pukul 16.00 Wita datang salah satu anak perempuannya bersama suaminya ke Rumah Suka Duka Kertha Semadi untuk mengurus administrasi jenazah ayahnya.

Namun, usai mengurus administrasi kepada pengurus Yayasan mereka langsung meninggalkan lokasi dan belum bisa dimintai keterangan.

Beberapa menit kemudian, sekitar pukul 17.30 Wita juga datang tiga karangan bunga yang diperuntukkan kepada almarhum konglomerat Hari Darmawan.

Menurut seorang teman dari anak almarhum Hari Darmawan, bernama Made Suta membenarkan jenazah akan dibawa kesini untuk disemayamkan dahulu.

"Iya informasinya begitu nanti malam diberangkatkan dari Jakarta jam 9 WIB malam, disini nyampainya kurang lebih jam 12 malam tergantung pesawatnya," kata Made Suta, Sabtu (10/3/2018).

Seperti diberitakan sebelumnya, Hari Darmawan, pendiri Matahari Department Store diketahui menikah dengan sang istri Anna Janti sejak 50 tahun yang lalu.

Dari pernikahan itu, Hari dikarunai tiga orang anak.

Satu di antara anak Hari Darmawan yang juga meningispirasi adalah Suzy Darmawan Hutomo atau lebih akrab disapa Suzy Hutomo.

Perempuan berambut pendek itu kini menetap di Bali bersama sang suami, Hutomo Santoso.

Ia merupakan pemegang gelar BBA dari National University of Singapore.

Suzy juga merupakan alumni Fashion Institute of Technology, New York.

Karirnya ia mulai sebagai desainer dan di bidang merchandise.

Awal kesuksesannya datang saat ia bekerja di The Body Shop Singapore sebagai Provider Manager.

Suzy kemudian mengalami kenaikan pangkat hingga menjadi Wakil The Body Shop untuk wilayah Asia Timur.

Suzy lalu membangun Body Shop di Indonesia bersama sang suami, Hutomo Santoso pada tahun 1992 di bawah naungan PT Monica Hijau Lestari.

Selain The Body Shop Indonesia yang kini memiliki 52 gerai, Suzy mengembangkan merek fashion seperti Alma, M2000, PS, Color Box dan Cornwall Garden di bawah bendera PT Almanda Nuansa Cipta.

Ia juga diketahui mengembangkan bidang usahanya dengan mendirikan beberapa perusahaan lain, seperti Centro Department Store.

Selain itu ia juga mengembangkan bisnis restoran sehat Kenny Roger’s Roaster dan supermarket sehat Kemchicks.

Diketahui sebelumnya bahwa ayahnya, Hari Darmawan adalah pelopor ritel di Indonesia melalui jaringan Matahari Departement Store.

Dilansir dari rustikaherlambang.com , dalam sebuah wawancara majalah bisnis, Hari memuji anak perempuan sulungnya itu.

”Dia memang dilahirkan untuk menjadi pedagang besar,” ujar Hari Darmawan.

Namun meski begitu, Suzy mengakui bahwa ia ingin sekali berada di luar bayang-bayang ayahnya.

Ia juga lebih suka “menanggalkan” nama Darmawan di belakang namanya.

Kemudian menggantinya dengan nama belakang sang suami, Hutomo.

”Dari awal, saya tidak ikut bisnis ayah dari bawah. Dia go public, saya sudah tidak ikut. Basicly saya adalah orang independen," ucap Suzy.

Ia kemudian menyebutkan bahwa dukungan suaminya adalah hal utama.

Meski begitu, peran ayahnya tetap diakui Suzy adalah pengaruh besar untuk dirinya.

“Dia mendidik saya dengan baik. Dia mengajar saya dari kecil agar berpikiran nobody owes u anything. Artinya, saya harus kerja keras untuk meraih yang saya inginkan," ucapnya.

Suzy juga bercerita bahwa ayahnya menyekolahkan dia dengan baik.

Meskipun saat ia muda, ayahnya berada di puncak kegelimangan harta, jangan harap ia mendapatkan semua itu dengan mudah.

Dia harus bekerja sendiri.

“Saya diberi mobil semacam truk yang akhirnya saya pakai untuk bekerja. Hampir selama 5 tahun saya kemana-mana dengan menggunakan truk itu,” kenangnya.










sumber : tribun
Share this article :

Visitors Today

Dr.KidS

 
Support : Dre@ming Post | Dre@aming Group | I Wayan Arjawa, ST
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Dre@ming Post - All Rights Reserved
Template Design by Dre@ming Post Published by Sorga 'n Neraka