![]() |
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Gianyar membuat sebaran soal keamanana Bali di medsos |
DENPASAR - Anggota Komisi II DPRD Bali, A.A. Ngurah Adhi Ardhana meminta bahwa dengan sudah dibentuknya tim crisis centre pariwisata di Bali dengan nama Bali Tourism Hospitality Task Force, maka seharusnya tim tersebut sudah mulai bergerak dan mem-viral-kan daerah yang aman dikunjungi wisatawan untuk berlibur di Bali.
Karena banyaknya informasi Hoax yang beredar, Bali Tourism Hospitality harus segera bergerak agar informasi tersebut bisa diterima oleh wisatawan yang akan ke Bali.
“Jangan map merah (zona kawasan rawan bencana) saja dirilis, map happy dimana saja tidak terdampak belum ada dirilis. Pernyataan daerah mana tidak terdampak harus dituliskan misalnya daerah Ubud, Nusa Dua, Kuta, Tanah Lot semua aman dan tidak terdampak dan tunjukkan fotonya,” ujar Ardhana di ruang komisi II DPRD Bali, Denpasar, Sabtu (6/10/2017).
Menurutnya tim crisis centre ini tidak sulit untuk bergerak karena promosinya dan himbauannya melalui media sosial yang secara ekonomi tidak perlu mengeluarkan anggaran yang besar.
Selain itu ia juga meminta tim media di Bali Tourism Hospitality harus terus memantau informasi apa yang beredar mengenai Gunung Agung apalagi bersifat hoax.
“Segeralah mengeluarkan map itu, tim krisis centre ini tidak perlu susah karena langsung di media sosial. Tunjukkan bahwa lihatlah aktivitas di Bali saat ini tak ada masalah apa-apa kok. Ini saya lihat bagus ada contoh dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Gianyar mereka sudah buat sebaran soal keamanana Bali di medsos dari ig (instagram), fb sama twitter, bagus ini dicontoh,” ujar Ardhana sambil memperlihatkan gambar dari Hipmi yang ada di pesan whatsapp di hpnya.
Politisi asal Puri Gerenceng ini berharap juga tim Bali Tourism Hospitality ini mulai menjaring kerja sama dengan tim kepresidenan yang dikiranya aktif di media sosial dan bekerja sama dengan tim media dari China, India, Australia yang selama ini merupakan market bagi pariwisata Bali.
Apalagi saat ini pada bulan Oktober diperkirakan ada penurunan wisatawan mancanegara ke Bali sebesar 20% karena wisatawan luar tidak paham dengan kondisi Gunung Agung yang jauh dari daerah wisata lainnya di Bali.
“Tinggal link kan ke media kepresidenan atau tim media sosial di China, India kan tidak susah. Kita ini kan antar government. Sembari Pak Menteri (pariwisata, Arief Yahya) mendekati Dubes Luar Negeri dan katakan seperti pernyataan menteri memang kenyataannya Bali ini aman dan semua akomodasi dan poenerbangan ditanggung misalnya ada penutupan bandara,” jelas politisi PDIP ini.
sumber : tribun