![]() |
Mangku Mokoh di puncak Gunung Agung tanggal 29 September 2017 |
AMLAPURA – Sejak berstatus awas, Jro Mangku Mokoh telah empat kali menggelar muspa di Puncak Gunung Agung (GA).
Pemangku asal Dusun Puragae, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang mengaku telah mencium bau belereng di sekitar pertengahan Gunung Agung.
“Kalau masalah bau belerang di bibir kawah tidak ada. Kalau dipertengahan gunung sudah tercium bau belerang,” kata Jro Mangku Mokoh saat ditemui di rumahnya, Rabu (25/10/2017) siang.
Menurutnya, kondisi kawah memang alami perubahan sejak status gunung meningkat menjadi awas.
Sekitar kawah terlihat 2 lubang yang mengeluarkan asap solfatara.
Pertama lubangnya panjang, dan kedua bentuknya bundar.
Volume asap yang keluar dari lubang banyak.
Asap yang dikeluarkan dari lubang kawah tidak bau.
Asap yang keluar membumbung tinggi hingga ketinggian berapa ratusan meter.
Sekitar kawah hanya terdengar bunyi angin yang menyerupai desiran ombak, cukup keras.
Kondisi awan cukup dingin banding sebelumnya.
“Asap yang keluar cukup banyak, sehingga lubang yang terlihat hanya dua. Disekitar kawah sudah ditemukan air, asap, abu. Semoga Gunung Agung tidak mengalami erupsi,” harap Jro Mangku Mokoh.
Info dihimpun dilapangan, bau belerang belum tecium hingga ke lereng Gunung Agung.
Seperti di Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Desa Yeh Kori, Kecamatan Bebandem, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, dan lereng gunung Kecamatan Kubu.
Belerang tercium dipertengahan.
Mangku Mokoh bersama rekannya mengaku naik ke puncak untuk mengelar muspa, serta ngaturan pekelem sesuai keyakinan.
Pendakian pertama muspa serta menaburkan daun di sekitar kawah.
Kedua muspa dan taburkan bunga, ketiga tabur buah.
Dan terakhir pekelem 2 ekor itik dan ayam.
Pihaknya berencana kembali ngaturan pekelem sekitar puncak Gunung Agung, Minggu (29/10/2017) akan datang.
Sarana pekelem yang dihaturkan berupa ayam dalam telur.
“Saya ke puncak Gunung Agung bukan nekat, tapi untuk muspa,” jelasnya.
“Pokoknya semuanya akan dilakukan. Tanggal 29 Oktober nanti yang terakhir. Saya yakin ada Tuhan melinggih di puncak,” tegasnya.
sumber : tribun