![]() |
Bermain di hadapan publiknya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (14/6/2017) sore, Bali United membuka keunggulan berkat gol tembakan bebas cantik Il Capitano Fadil Sausu |
GIANYAR - Luar biasa! Bali United jeg nyakcak. Meski sempat bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-68 setelah Irfan Bachdim dikartu merah, Serdadu Tridatu tetap tampil rancak.
Kemenangan besar dengan skor 5-0 pun tercetak, dan membawa kembali Bali United ke puncak.
Bermain di hadapan publiknya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Jumat (14/6/2017) sore, Bali United membuka keunggulan berkat gol tembakan bebas cantik Il Capitano Fadil Sausu pada menit ke-38.
Gol sepakan kaki kiri Fadil, yang cuma mengambil ancang-ancang satu langkah, menukik tajam di sudut kiri gawang Barito Putera yang dikawal Aditya Harlan.
Gol spesialisasi bola mati dari Fadil menjadi pemecah kebuntuan Bali United.
Sejak menit awal, Bali United yang tampil menyerang mampu mengurung pertahanan Barito Putera.
Bahkan nyaris bermain setengah lapangan.
Namun gol tak kunjung datang. Strategi bertahan dengan menunggu di daerah pertahanan yang diterapkan Barito, cukup membuat Sylvano Comvalius dkk kesulitan mencetak gol.
Dan hingga babak pertama usai, Bali United tetap hanya unggul 1-0.
Setelah mempelajari strategi lawan dan mengevaluasi penampilan anak asuhnya di babak pertama, Widodo C Putro mampu mengubah permainan timnya.
Bali United yang di babak pertama bermain agak lamban, langsung menampilkan permainan cepat di babak kedua.
Drama pembantaian pun tersaji. Gol demi gol tercipta ke gawang Tim Laskar Antasari.
Serdadu Tridatu tak memberi ampun kepada tamunya di hadapan publik sendiri.
Dimulai dari gol yang dicetak Sylvano Comvalius pada menit ke-55. Sylvano dengan sundulan menyilangnya menggetarkan gawang Barito memanfatkan umpan terukur Marcos Flores dari sisi kiri pertahanan Barito.
Hanya berselang enam menit, Stadion Dipta kembali bergemuruh. Kali ini giliran Flores yang membobol gawang Aditya Harlan.
Gol berawal dari tendangan bebas Fadil Sausu dari sisi kiri pertahanan Barito.
Di tengah euforia keunggulan tiga gol dan permainan Bali United konstan terus menyerang, insiden terjadi di menit ke-68.
Marquee player Barito, Douglas Packer, melancarkan tekel dua kaki kepada Irfan Bachdim yang tengah menguasai bola.
Bachdim berhasil menghindari tekel tersebut, namun penyerang sayap Bali United ini tak kuasa menahan emosinya.
Ia kemudian mengejar dan mencekik Packer. Situasi pertandingan memanas.
Wasit Rihendra Purba tanpa ampun kemudian mengganjar Bachdim dengan kartu merah karena reaksinya yang dianggap berlebihan.
Sedang Packer mendapat kartu kuning.
Keluarnya Bachdim langsung diatensi oleh Widodo. Formasi awal 4-2-3-1 diubah jadi 4-4-1.
Nick van der Velden yang awalnya diplot sebagai penyerang sayap, digeser ke tengah sebagai gelandang bersama Taufiq.
Fadil bergeser ke kiri, dan Syakir Sulaiman yang sebelumnya masuk gantikan Flores bermain di sayap kanan.
Pelatih Barito Putera, Jacksen F Tiago, pun langsung bereaksi setelah Bali United minus satu pemain.
Pelatih yang dikenal cerdas ini memasukkan sejumlah pemain berkarakter menyerang dan menginstruksikan anak asuhnya bermain lebih ofensif.
Jacksen berharap bisa mencuri gol untuk memperkecil kedudukan. Namun harapan tinggallah harapan.
Serangan Barito yang tak berkembang sejak awal pertandingan, ditambah penyerang sayap Riski Pora yang dibuat mati kutu oleh bek muda Made Andhika Wijaya, membuat Barito kunjung mencetak gol.
Justru sebaliknya, Bali United yang bermain menyerang meski hanya 10 orang berhasil kembali menambah keunggulan. Lagi-lagi berasal dari skema tendangan bebas Fadil Sausu di sisi kiri pertahanan Barito.
Freekick Fadil yang sempat mengenai mistar mampu dimaksimalkan Sylvano untuk membobol gawang lawan keempat kalinya di menit ke-78. Tendangan kaki kiri Sylvano menembus "kolong" Aaron Evans dan tak bisa dihentikan kiper Aditya Harlan.
Ini menjadi gol ke-10 Sylvano dari 14 laga bersama Bali United. Bomber asal Belanda ini semakin mendekati pimpinan top skor sementara Liga 1 Indonesia, Peter Odemwingie (Madura United), yang mengoleksi 12 gol.
Sylvano semakin membuktikan ketajamannya, dan konsisten selalu mencetak gol.
Jika dihitung gol dari open play, Sylvano lebih produktif dibanding Odemwingie. Dari 10 gol Sylvano, tak ada satu pun dari gol penalti. Sedang Odemwingie sebagian golnya dari titik putih.
Menit ke-86 pendukung Bali United menyambut kembalinya "si anak hilang' I Nyoman Sukarja. Penyerang asal Mengwi Badung dimasukkan menggantikan Van der Velden.
Inilah comeback Sukarja setelah absen hampir satu tahun akibat cedera sekaligus debutnya di Liga 1 Indonesia.
Sukarja yang dimainkan di sayap kanan, dan Syakir kembali ke tengah, langsung menciptakan riuh di Stadion Dipta.
Bagaimana tidak, baru tiga menit di menit di tengah lapangan, Sukarja langsung mencetak gol!
Gegap gempita benar-benar mewarnai gol comeback dan debut Sukarja sekaligus jadi gol kelima Bali United di laga ini.
Semua pemain dan ofisial, dan tentunya juga suporter haru-biru merayakan gol istimewa Mingko --panggilan Sukarja. "Sukarja...Sukarja...Sukarja..." demikian koor para penonton.
Akhirnya gol Sukarja --yang oleh presenter dan komentator TVOne disebut Sukaraja-- menjadi penutup permainan gemilang Bali United. Bali United nyakcak Barito dengan lima gol tanpa balas.
Inilah kemenangan terbesar Serdadu Tridatu di kompetisi resmi, sejak berdiri tiga tahun lalu. Sebelumnya kemenangan terbesar dengan skor 3-0 atas Borneo FC di Liga 1 Indonesia 2017 dan Perseru Serui di ISC 2016.
Hasil ini membuat Bali United kembali menembus empat besar. Dengan mengoleksi 25 angka, Serdadu Tridatu berada di posisi keempat klasemen sementara. Bali United berada di jalur juara, hanya terpaut dua angka dari pimpinan klasemen sementara, PSM Makassar.
Poin Bali United sama dengan Madura United di posisi kedua dan Arema FC di posisi ketiga.
Namun sesuai regulasi PT Liga Indonesia Baru, hitung-hitungan posisi untuk tim yang memiliki poin sama berdasarkan head to head baru kemudian selisih gol.
Dengan Madura United, Bali United pernah kalah 2-0 dan kalah selisih gol (Madura + 11 dan Bali United + 9).
Dibanding Arema, Bali United unggul jauh selisih gol (+ 9 berbanding + 3), namun karena pernah kalah 0-2 di Malang, Serdadu Tridatu harus rela di posisi empat.
sumber : tribun