Minggu, 14 Juli 2013 09:00
Gadis Hamil yang Dibunuh di Ponorogo Ternyata Siswa SMK
PONOROGO - Setelah menjadi misteri hampir selama 9 jam, identitas jenazah gadis hamil 7 bulan yang dibunuh ternyata adalah Rista Fransiska (17).
Korban
merupakan anak semata wayang pasangan suami istri, Saptoni (38) dan
Siti Fatimah (33) warga JL Gajah Mada, RT 01, RW 01, Dusun Sejeruk,
Desa/Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo.
Identitas gadis kelahiran 29 Januari 1996 yang masih duduk dibangku kelas 11 dan hendak naik ke kelas 12 SMKN 1 Ponorogo jurusan Multimedia ini diketahui Sabtu (13/7/2013) pagi.
Ini
setelah sejumlah tetangga dan rekan korban berusaha mencocokan foto
korban yang bersimbah darah yang ditransfer dari satu ponsel ke ponsel
lain dengan foto dan wajah korban semasa hidup.
Selama ini, Rista hidup bersama ibu angkatnya yang juga masih tetangganya sendiri.
Pasalnya ibu kandung Rista menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Hongkong. Selama
ini korban hidup serumah dengan Kakek, ayah kandung dan pamannya.
Karena semua keluarganya lelaki, akhirnya Rista memilih hidup bersama
keluarga Boinem (59) yang rumahnya hanya terbelah jalan.
Sejak
masih duduk dibangku SD, korban sudah ikut Boinem. Bahkan sebelum
ditemukan meninggal, korban sempat pamit pergi ke Boinem.
Saat
disinggung mengenai kehamilan Rista, Boinem mengaku tidak tahu menahu.
Alasannya, Rista tidak pernah bercerita dan tidak pernah mengadu jika
hamil. Selain itu, Rista juga tidak pernah mengaku jika punya kekasih
(pacar).
Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Misrun menegaskan jika
identitas korban diketahui setelah sejumlah warga kampung korban datang
ke kamar mayat RSUD Ponorogo untuk memastikan idetitas jenazah korban.
Polisi Buru Identitas Pria yang Fotonya Ditemukan di Dompet Rista
PONOROGO - Pascaterkuaknya identitas korban
pembunuhan di Desa Maron, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, tim
penyidik Polres Ponorogo mulai memfokuskan penyidikan dan memburu lelaki
yang KTPnya ada di dalam dompet korban Rista Fransiska (17).
Bahkan
tim penyidik dan pemburu Polres Ponorogo sudah dibagi ke sejumlah titik
lokasi yang dicurigai sebagai lokasi persembunyiannya.
"Semua
petugas sudah kami bagi ke sejumlah titik yang kami curigai. Termasuk
memburu lelaki yang identitasnya ada di kartu pelajar yang ada di dompet
korban," terang Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Misrun kepada SURYA
Online, Sabtu (13/7/2013).
Selain itu, Misrun menjelaskan jika
pihaknya akan melacak semua ponsel dan laptop korban untuk menguak
identitas orang terdekat korban.
Menurut Misrun, baru tadi pagi ada petunjuk dan pengakuan keluarga dan tetangga korban yang menyatakan korban adalah Rista Fransiska siswi SMKN I Ponorogo yang mau naik kelas 12.
Dugaan sementara, korban dibunuh dan dibantai kekasihnya yang tidak menghendaki kehamilan korban.
Pasalnya, perut korban sudah dalam kondisi buncit layaknya orang hamil usia 6 sampai 7 bulan.
Kedatangan Jenazah Rista Disambut Isak Tangis Keluarga
PONOROGO - Kedatangan jenazah Rista Fransiska (17) siswi SMKN 1 Ponorogo
yang dibunuh dan dibuang di selokan Desa Maron, Kecamatan Kauman,
Kabupaten Ponorogo disambut jerit histeris keluarga, kerabat, tetangga
dan teman-teman sekolah serta bermain korban, Sabtu (13/7/2013).
Pasalnya,
selama hidup warga asal JL Gajah Mada RT 01, RW 01, Dusun Sejeruk,
Desa/Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo ini hanya mengandalkan uang
kiriman dari ibu kandungnya Sifi Fatimah (33) yang menjadi TKW.
Sedangkan ayah kandungnya, Saptoni (38) sibuk dengan pekerjaannya sendiri dan tak pernah memberikan nafkah korban.
Kendati selama ini tak peduli putrinya, akan tetapi saat jenazahnya tiba, Saptoni langsung menangis dan pingsan.
Padahal,
sejak pagi mendapatkan kabar anaknya tewas dibunuh lelaki tak memiliki
pekerjaan ini masih tertidur pulas di kamar rumahnya, meski ratusan
pelayat dan orang memenuhi depan dan samping rumahnya.
Tokoh
masyarakat yang juga anggota DPRD Kabupaten Ponorogo yang masih tetangga
korban, Thoriq Hardono usai sholat jenazah mengaku mengecam keras
terhadap pelaku pembunuhan sadis terhadap tetangganya itu.
Thoriq
berharap agar petugas kepolisian segera menemukan pelaku pembunuhan dan
pelaku diganjar dengan hukuman seberat-beratnya sesuai dengan hukum yang
berlaku.
Rista Sosok Siswa Pendiam dan Berprestasi di Sekolah
PONOROGO - Korban pembunuhan Rista Fransiska (17) siswi kelas 12 SMKN 1 Ponorogo dikenal sebagai siswi pendiam dan pandai di sekolah.
Meski jarang bercerita tentang kesehariannya, ia selalu mendapatkan rangking 5 besar kelas SD hingga SMK.
Padahal,
selama ini korban jauh dari ibu kandungnya Siti Fatimah (33) yang
bekerja sebagai TKW dan tidak pernah diperhatikan bapak kandung Saptoni
(38).
Meski hidup dengan ibu asuh, Ny Boinem namun korban tak pernah mau ketinggalan mata pelajaran sekolahnya.
"Korban
ini anaknya pintar dan selalu mendapat rangking 5 besar sejak sejak
SD," terang Purwoko, salah satu kerabat korban kepada Surya, Sabtu
(13/7/2013).
Hal senada juga disampaikan Ernawati Sulistiyorini pengawas TK di UPTD Kauman.
Menurutnya,
Rista Fransisika merupakan anak yang pintar di dalam belajar karena
selalu mendapatkan rangking mulai dari SD hingga SMK ini.
Rekan
korban lainnya, Sheila (17) mengaku jika teman sekelasnya itu tergolong
pendiam dan pintar. Akan tetapi kiga sering mengaku seringan gonta -
ganti pacar.
"Pacarnya yang terakhir ini dikenal di FB bernama
Bojes Rarais Melgiansyah Enat. Anak mana saya juga tidak tahu. Hanya
dikasih tahu lewat FB Rista saja dulu," katanya.
sumber : tribun