![]() |
Gbr Ist - "Kasus tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah saja, namun juga menjadi tanggung jawab keluarga, lingkungan dan pemerintah daerah," kata Badingah. |
MAGETAN - Sejumlah pasangan siswa SMP dan SMA, yang
tengah asyik masyuk di bilik warung internet Milenium milik Ari Wibowo
di Desa Genengan, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, digerebek
polisi.
Mereka yang tertangkap basah itu, antara lain E siswi SMPN
1 Bendo, In siswi SMPN 1 Bendo, Ek siswi SMA, Sgt siswa SMPN 1 Bendo,
Ju siswa SMPN 1 Bendo, dan Di lulusan SMA warga Desa Tulung, Kecamatan
Kawedanan, Kabupaten Magetan.
"Razia yang kami lakukan itu berdasar, laporan warga, kalau warnet itu sering digunakan pelajar berbuat mesum saat bolos sekolah," kata Kapolsek Kawedanan AKP Wukir Dwi S, Jumat (3/5/2013).
Tinggi, Tingkat Percabulan di Warnet Gunungkidul
Gunungkidul - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul,
Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membuat peraturan bupati tentang bilik
warung internet sebagai bentuk keprihatinan terhadap tingginya kasus
percabulan di wilayah setempat.
Bupati Gunung Kidul, Badingah Jumat (3/5/2013) mengatakan, kasus
percabulan yang melibatkan pelajar sangat memprihatinkan, yang terakhir
terjadi di wilayah Kecamatan Playen dengan korban sejumlah anak di
bawah umur.
"Kasus tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah saja,
namun juga menjadi tanggung jawab keluarga, lingkungan dan pemerintah
daerah," kata Badingah.
Sebagai bentuk tanggung jawab, kata Badingah, Pemkab Gunung Kidul akan membuat peraturan mengenai bilik warnet yang sempat diutarakan oleh Divisi Pengorganiasasian Masyarakat dan Advokasi Yayasan Rifka Anisa Yogyakarta, yang menengarai warnet sering dijadikan tempat mesum.
"Kami akan segera siapkan peraturannya," kata dia.
Ia mengatakan, pembahasan mengenai substansi materi peraturan bupati
terkait ketinggian bilik warnet, pemkab akan melibatkan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
"Peraturan ketinggian bilik ini diharapkan mampu menekan penyalahgunaan warnet. Menurut kami, warnet seharusnya dijadikan tempat mencari ilmu bukan tempat mesum atau melakukan tindakan asusila," kata Badingah.
Staf Bidang Usaha dan Pemasaran Wisata Dinas Kebudayaan dan
Kepariwisataan (Disbudpar) Gunung Kidul Luthfi Setyo Nugroho mengatakan,
jumlah warnet yang ada di Gunung Kidul sebanyak 81 tempat yang tersebar di 18 wilayah kecamatan.
"Jumlahnya bisa berkurang atau bertambah karena pertumbuhannya cepat," katanya.
Ia mengatakan, jumlah tersebut belum semuanya memiliki izin, hanya
lima puluh persennya saja. "Kami akan melakukan pembinaan, untuk
melengkapi izinnya," katanya.
Dre@ming Post______
sumber : tribun