Senin, 08/04/2013 22:39
Berkunjung ke Jerman, Putin Disambut Demonstran Wanita Bertelanjang Dada
![]() |
Dicetuskan Putin, jika perang di Korea benar-benar terjadi, maka bencana nuklir Chernobyl yang sangat diketahui banyak orang itu, akan tampak seperti dongeng anak-anak semata. |
Putin dan Merkel saat
itu tengah mendengarkan presentasi sebuah model mobil baru di stand
Volkswagen dengan ditemani CEO Volkswagen, Martin Winterkorn. Di tengah
presentasi tersebut, empat wanita bertelanjang dada tiba-tiba
meneriakkan "fuck dictator".
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (8/4/2013), insiden itu terekam oleh saluran televisi NTV yang tengah meliput acara tersebut.
Setelah
sempat berteriak-teriak, keempat demonstran itu akhirnya diamankan oleh
petugas keamanan. Tidak jelas apakah mereka akan
diproses hukum lebih lanjut.
diproses hukum lebih lanjut.
Saat kejadian, Merkel dan Putin tengah menghadiri acara
pameran Hanover Messe di Jerman utara. Tahun ini, Rusia menjadi negara
tamu acara tersebut.
Sebelumnya dalam inaugurasi acara tersebut
pada Minggu, 7 April malam waktu setempat, Merkel mendesak Putin untuk
memberikan kesempatan bagi organisasi-organisasi nonpemerintah yang
disebutnya sebagai "penggerak inovasi".
Putin: Perang Korea Akan Lebih Parah daripada Bencana Nuklir Chernobyl
Moskow, - Ketegangan di semenanjung Korea menimbulkan
keprihatinan semua pihak. Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin
mengingatkan, perang di Korea akan lebih parah daripada bencana nuklir
Chernobyl tahun 1986 silam.
"Saya tak ingin merahasiakan ini, kami memang khawatir akan eskalasi di semenanjung Korea, karena kami bertetangga," kata Putin saat konferensi pers bersama Kanselir Jerman Angela Merkel saat kunjungan ke acara pameran industri di Jerman.
Dicetuskan Putin, jika perang di Korea benar-benar terjadi, maka bencana nuklir Chernobyl yang sangat diketahui banyak orang itu, akan tampak seperti dongeng anak-anak semata.
"Apakah ada ancaman atau tidak? Saya pikir ada... Saya ingin menyerukan semua orang untuk tenang... dan mulai menyelesaikan masalah yang telah menumpuk selama bertahun-tahun tersebut di meja perundingan," tegas Putin seperti dilansir Sky News, Senin (8/4/2013).
Putin juga menyambut keputusan Amerika Serikat untuk menunda uji coba rudal balistik internasional. Penundaan ini dilakukan untuk menghindari meningkatnya ketegangan dengan Korut.
"Saya pikir Amerika Serikat mengambil langkah yang sangat penting dengan menunda uji coba rudal balistik," ujar Putin kepada para wartawan. "Kita harus berterima kasih pada AS atas langkah yang penting ini," tandasnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Korsel melaporkan bahwa Korut kemungkinan akan melakukan uji coba rudal jarak menengah pada Rabu, 10 April mendatang. Tanggal ini merupakan tenggat waktu yang diberikan pemerintah Korut bagi para diplomat asing untuk pergi dari negeri itu. Disebutkan bahwa pemerintah Korut tidak lagi menjamin keselamatan para diplomat asing.
"Saya tak ingin merahasiakan ini, kami memang khawatir akan eskalasi di semenanjung Korea, karena kami bertetangga," kata Putin saat konferensi pers bersama Kanselir Jerman Angela Merkel saat kunjungan ke acara pameran industri di Jerman.
Dicetuskan Putin, jika perang di Korea benar-benar terjadi, maka bencana nuklir Chernobyl yang sangat diketahui banyak orang itu, akan tampak seperti dongeng anak-anak semata.
"Apakah ada ancaman atau tidak? Saya pikir ada... Saya ingin menyerukan semua orang untuk tenang... dan mulai menyelesaikan masalah yang telah menumpuk selama bertahun-tahun tersebut di meja perundingan," tegas Putin seperti dilansir Sky News, Senin (8/4/2013).
Putin juga menyambut keputusan Amerika Serikat untuk menunda uji coba rudal balistik internasional. Penundaan ini dilakukan untuk menghindari meningkatnya ketegangan dengan Korut.
"Saya pikir Amerika Serikat mengambil langkah yang sangat penting dengan menunda uji coba rudal balistik," ujar Putin kepada para wartawan. "Kita harus berterima kasih pada AS atas langkah yang penting ini," tandasnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Korsel melaporkan bahwa Korut kemungkinan akan melakukan uji coba rudal jarak menengah pada Rabu, 10 April mendatang. Tanggal ini merupakan tenggat waktu yang diberikan pemerintah Korut bagi para diplomat asing untuk pergi dari negeri itu. Disebutkan bahwa pemerintah Korut tidak lagi menjamin keselamatan para diplomat asing.
sumber : detik