Kamis, 7 Maret 2013 | 06:39
Apa Penyebab Kematian Korban Mutilasi?
kematian DS.
"Sampai saat ini jenazah korban masih dalam proses visum, jadi kami masih menunggu hasil visum et repertum
dari dokter," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Putut Eko
Bayuseno dalam konferensi pers di Polrestro Jakarta Timur, Rabu
(6/3/2013) malam.
Selain menemukan penyebab utama kematian DS,
polisi juga akan mencocokkan waktu kematian berdasarkan keterangan
dokter dengan keterangan yang diperoleh dari tersangka BS.
Dalam
pemeriksaan awal, BS mengaku menghabisi nyawa sang istri dan melakukan
mutilasi pada hari Minggu (3/3/2013). BS baru membuang potongan mayat DS
tersebut di jalan tol pada hari Selasa (5/3/2013) dini hari,
menggunakan angkot yang disewanya.
Alasan BS menganiaya istrinya
ialah cemburu karena menduga DS terlibat perselingkuhan, serta sikap DS
yang menolak mengakui tuduhan tersebut. Atas perbuatannya, BS diancam
Pasal 340 KUHP juncto Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman penjara minimal 20 tahun atau hukuman mati.
Adapun T, pembantu rumah tangga pasangan BS dan DS, diancam Pasal 55 KUHP juncto Pasal 57 KUHP juncto Pasal 340 karena turut membantu BS membuang potongan mayat tersebut di jalan tol.
Cemburu Buta Picu Pelaku Mutilasi Istrinya
JAKARTA - Kasus mutilasi yang dilakukan
BS (35) alias Impus kepada istri sendiri, Darna Sri Astuti (32), dipicu
oleh rasa cemburu. BS tidak terima sang istri diduga menjalin hubungan
asmara dengan pria selain dirinya.
"Tersangka menduga istrinya itu
selingkuh," ujar Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jendral
Putut Eko Bayuseno kepada wartawan di Markas Kepolisian Resor Metro
Jakarta Timur, Kamis (6/3/2013) malam.
Rasa cemburu tersebut
menyebabkan pasangan suami istri yang telah menjalin hubungan selama 10
tahun itu bertengkar. Namun, dalam setiap pertengkaran adu mulut, BS
selalu kalah oleh sang istri yang dikenal cerewet.
Sabtu
(3/3/2013) menjadi puncak pertengkaran pasangan itu. Pada saat sang
istri tidur, pelaku membekap mulutnya, memukul kemaluan korban dan
melakukan sejumlah kekerasan lainnya hingga sang istri menghembuskan
nafas terakhir. Hal tersebut, menurut Kapolda, adalah langkah sia-sia
lantaran tuduhan BS tak terbukti.
"Sampai dengan malam kejadian itu, si istri tidak mengakui bahwa dirinya selingkuh dengan pria lain," lanjut Putut.
Mendapati
sang istri tak bernyawa, BS sempat takut dan kebingungan hingga ia
mengambil sebilah parang untuk memotong-motong istrinya menjadi tujuh
bagian. Dua hari kemudian, ia pun menyewa satu unit angkutan kota T03
jurusan Kampung Rambutan-Cililitan dengan biaya Rp 250.000 untuk
membuang potongan mayat istrinya di Tol Cikampek.
"Selain BS, ada
tersangka lain, yakni T (39). Dia pembantu tersangka. Perannya membantu
membuang potongannya dari angkot," lanjutnya.
BS beserta T
ditangkap Buser gabungan dari Polsek Makasar dan Kepolisian Resor Metro
Jakarta Timur pimpinan AKP Sutono dari sebuah warung soto miliknya di
wilayah Terminal Kampung Rambutan, Rabu sekitar pukul 19.00 WIB tanpa
perlawanan. Di depan petugas, BS mengakui semua perbuatan sadisnya.
Pantauan Kompas.com,
BS dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Timur, Rabu sekitar pukul 20.50
WIB. Dengan mengenakan baju kaos cokelat dan celana hitam, pelaku masuk
ke kantor Polisi dengan didampingi beberapa anggota Buser.
Sebelumnya
diberitakan, enam potongan tubuh wanita ditemukan di Tol Cikampek,
Makasar, Jakarta Timur, arah Bekasi, Selasa subuh. Polisi memastikan
wanita malang tersebut adalah korban pembunuhan dengan cara mutilasi.
Potongan
tubuh wanita ditemukan di beberapa lokasi. Potongan kaki kanan
ditemukan di jalur darurat KM 0.200, potongan tangan kanan ditemukan di
jalur satu KM 1.200, potongan tangan kiri ditemukan di jalur satu KM
2.200, potongan potongan kaki kiri ditemukan di jalur satu KM 2.300,
potongan badan ditemukan di jalur satu KM 2.400 dan potongan kepala
terbungkus plastik hitam di jalur dua KM 3.800. Adapun bagian kelamin,
bokong dan jantung korban belum diketahui keberadaannya.
Pelaku Mutilasi Sewa Angkot Untuk Buang Mayat
JAKARTA - BS (35), pelaku mutilasi
istrinya yang berinisial DS, menyewa satu unit angkutan umum untuk
membuang potongan tubuh istrinya di Tol Cikampek, KM 1, Makasar, Jakarta
Timur. Hal itu terungkap dari pengakuan BS kepada petugas.
"Saya sewa angkutan umum subuh-subuhnya buat buang mayat," akunya kepada petugas kepolisian, saat ditangkap, Rabu (6/3/2013).
BS
menyewa sebuah angkutan umum 03 dengan nomor Polisi B 2312 PG jurusan
Cililitan-Kampung Rambutan dengan biaya sebesar Rp 250.000 hingga pukul
07.00 WIB. Untuk membuang potongan mayat sang istri, ia meminta bantuan
pembantunya, T. Namun, hingga Selasa sore, pelaku tak kunjung
memulangkan angkutan umum tersebut hingga pemilik angkutan tersebut
menaruh curiga. Dari situlah awal mula terungkapnya kasus penemuan
potongan tubuh di tol Cikampek.
Informasi yang dihimpun Kompas.com,
pelaku dan korban mutilasi adalah pasangan suami istri. Pria berkepala
botak dan berjenggot tersebut tega membunuh dan memotong istrinya
lantaran menduga sang istri memiliki hubungan dengan pria lain.
BS
dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Timur, Rabu sekitar pukul 20.50 WIB.
Dengan mengenakan baju kaos cokelat dan celana hitam, pelaku masuk ke
kantor Polisi didampingi beberapa anggota Buser.
Sebelumnya
diberitakan, enam potongan tubuh wanita ditemukan di Tol Cikampek,
Makasar, Jakarta Timur, arah Bekasi, Selasa subuh. Polisi memastikan
wanita malang tersebut adalah korban pembunuhan dengan cara mutilasi.
Potongan
tubuh wanita ditemukan di beberapa lokasi. Potongan kaki kanan
ditemukan di jalur darurat KM 0.200, potongan tangan kanan ditemukan di
jalur satu KM 1.200, potongan tangan kiri ditemukan di jalur satu KM
2.200, potongan potongan kaki kiri ditemukan di jalur satu KM 2.300,
potongan badan ditemukan di jalur satu KM 2.400 dan potongan kepala
terbungkus plastik hitam di jalur dua KM 3.800. Adapun bagian kelamin,
bokong dan jantung korban belum diketahui keberadaannya.
Korban
diduga masih berusia sekitar 25 hingga 30 tahun, berkulit sawo matang
serta memiliki tinggi badan sekitar 160 sentimeter. Rambutnya tampak
panjang sebahu, berhidung pesek, memiliki wajah bulat serta memiliki
jempol kaki kiri yang diwarnai cat kuku berwarna hitam.
sumber : kompas