Sabtu, 9 Februari 2013 | 06:09
Modus Bisnis Seks yang Dijalankan WH via Internet
Indonesia.
Kepala Kepolisian
Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Komisaris Besar (Kombes) Pol Abdul
Rakhman Baso didampingi Kasatreskrim Polrestabes Bandung Ajun Komisaris
Polisi Besar (AKBP) Trunoyudo Wisnu Andiko, di Mapolrestabes Bandung,
Jumat, (8/2/2013) mengatakan, ada ratusan wanita yang dipasarkan dalam
bisnis esek-esek ini. Pelaku menekuni bisnis tersebut sejak pertengahan
Desember 2012 lalu.
"Mereka itu didatangkan dari berbagai kota di
Indonesia, seperti Bandung, Malang, Surabaya, Palembang, Semarang,
Yogyakarta, Indramayu, pokoknya banyak. Bahkan sampai tingkat nasional.
Jakarta juga ada," kata Abdul Rakhman di Mapolrestabes Bandung, Jumat
(8/2/2013). Namun, wanita yang "dijual" itu belum diamankan, karena
jarak yang sangat jauh.
Yudo menjelaskan, modus bisnis yang dikelola WH, yakni pelanggan terlebih dahulu memesan paket wanita yang fotonya dipajang di website www.cewekbisyar.com (kini sudah ditutup).
Namun sebelumnya, calon
pelanggan harus melakukan registrasi untuk mendapatkan akses login ke
website tersebut. Ada beberapa paket yang ditawarkan seperti silver,
medium dan gold.
"Nah, dari beberapa paket itu ada beberapa macam
tawaran, mulai dari yang paling murah hingga paling mahal. Semakin mahal
semakin lengkap dan semakin nyaman fasilitasnya, wanitanya pun semakin
cantik," katanya.
"Nomor kontak si pelaku (WH, red) pun
disediakan di situ. Setelah si pelanggan menghubungi, si pelaku langsung
menghubungkan dengan wanita yang dipilih si pelanggan. Setelah proses
transaksi selesai, wanita dan si pelanggan langsung janjian di suatu
tempat," katanya.
Kepada polisi, WH mengaku menjalankan bisnis
tersebut sendirian. Meski begitu, Yudo meyakini masih ada jaringan
prostitusi online yang masih berkeliaran.
"Sampai saat ini kami
masih melakukan penyelidikan, ditakutkan bisnis seperti demikian masih
berkeliaran di luar sana," tegasnya.
Dari tangan WH, polisi menyita beberapa barang bukti, yakni 1 buah laptop,
3 buah telepon seluler, 2 buah rekening bank yang diduga untuk
melakukan transaksi, dua buah kartu memori serta alat bantu seks.
Sebelumnya
diberitakan, WH (28), mahasiswa lulusan salah satu universitas komputer
ditangkap karena diduga menjalankan bisnis esek-esek via online.
Tersangka ditangkap di rumah salah satu rekannya, Gang Masjid, Jalan
Mochamad Toha, Bandung, Kamis (7/2/2013). Penangkapan WH dipimpin oleh
Wakasatreskrim Polrestabes Bandung, Komisaris Polisi (Kompol) Agung
Masloman.
Bisnis Seks via Internet, WH Raup Rp 18 Juta Per Bulan
BANDUNG - Selama menjalankan bisnis
seks via internet di Bandung, WH (28) meraup uang Rp 18,6 juta lebih per
bulan. Hal itu diungkapkan Kepala Resor Kota Besar (Kapolrestabes)
Bandung Komisaris Besar (Kombes) Pol Abdul Rakhman Baso di Mapolrestabes
Bandung, Jumat (8/2/2013).
"Iya, dalam sebulan pelaku raup untung
Rp 18,6 juta, bahkan sampai lebih," jelas Abdul Rakhman menjawab
pertanyaan wartawan tentang omzet bisnis seks via online.
Menurutnya, website WH
ramai dikunjungi calon "pembeli", dan telepon selularnya setiap waktu
ada yang menghubungi. "Dari satu cewek, pelaku menarik untung Rp 700
ribu sampai jutaan," katanya.
Abdul Rakhman menjelaskan, modus
yang dijalankan pria ini, yaitu pelanggan memesan paket wanita setelah
melihat fotonya di web yang dikelola WH, yakni, www.cewebisyar.com.
Sudah
ada 5.000 orang yang membuka situs tersebut, namun yang aktif cuma
2.000 member nontransaksi dan 30 member yang sudah melakukan transaksi.
Pelanggan sebelumnya melakukan registrasi agar mempunyai member
pelanggan. Ada beberapa paket yang ditawarkan, misalnya, silver, premium
dan gold.
"Nah, dari beberapa paket itu ada beberapa macam
tawaran, mulai dari yang paling murah hingga paling mahal. Semakin mahal
semakin lengkap dan semakin nyaman fasilitasnya, wanitanya pun semakin
cantik," katanya.
"Nomor kontak si pelaku (WH, red) pun disediakan di situ (situs, red).
Setelah si pelanggan menghubungi, WH langsung menghubungkan dengan
wanita yang dipilih pelanggan. Setelah proses transaksi selesai, wanita
dan si pelanggan langsung janjian di suatu tempat," katanya.
Seperti
diberitakan sebelumnya, ada ratusan wanita yang dipasarkan dalam bisnis
haram itu. Pelaku menekuni bisnis tersebut sejak pertengahan Desember
2012 lalu.
Para perempuan itu didatangkan dari berbagai kota di
Indonesia, seperti Bandung, Malang, Surabaya, Palembang, Semarang,
Yogyakarta, Indramayu, pokoknya banyak. Bahkan sampai tingkat nasional.
(Dari) Jakarta juga ada," kata Abdul. Namun, para wanita yang dijajakan
WH belum diamankan, karena jarak yang sangat jauh.
Kepada polisi,
WH mengaku menjalankan bisnis seks itu sendirian. Meski begitu, Abdul
Rakhman meyakini masih ada jaringan prostitusi online yang masih
berkeliaran. "Sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan,
ditakutkan bisnis seperti demikian masih berkeliaran di luar sana,"
tegasnya.
sumber : kompas