![]() |
ist |
Kejadian bermula dari beredarnya sebuah pose bugil mirip Bunga di
daerah itu sejak Sabtu (9/12/2012). Kepada Pos Kupang, di kediamannya,
Senin (10/11/2012), orang tua korban, Abraham Djoh, mengatakan,
Aleksander mendatangi rumahnya di RT 22, Kelurahan Kambaniru, Kecamatan
Kambera.
Saat itu, oknum yang dimaksud mengaku sebagai petugas kepolisian yang
sedang menjalankan tugas dan ingin melakukan pemeriksaan terhadap
Bunga. Pemeriksaan dilakukan menyusul beredarnya sebuah
gambar bugil yang mirip wajah Bunga di Waingapu.
gambar bugil yang mirip wajah Bunga di Waingapu.
Permintaan si oknum disetujui Abraham Djoh. "Waktu saya bilang, kalau
pak sudah omong seperti itu kami mau bilang apa karena memang itu anak
kami," katanya.
Ia kemudian meminta izin kepada orang tua korban untuk berbicara
empat mata dengan Bunga. Syaratnya, pembicaraan mereka tidak boleh
disaksikan oleh orang lain. Selain itu, proses pemeriksaan harus
dilakukan ruang tertutup.
"Pertama saya persilakan untuk omong dengan anak saya di lopo tapi
Pak Polisi itu tolak. Saya persilakan lagi di ruang tamu tapi dia juga
tidak mau dan harus di dalam kamar anak saya," jelasnya.
Setelah meminta persetujuan kepada Bunga, lanjutnya, akhirnya ia
mengizinkan oknum polisi itu untuk memeriksa anaknya di dalam kamar.
Kurang lebih 30 menit kemudian, Bunga berlari ke luar dari kamar sambil
menangis.
Bunga mengadukan perlakuan kanit tipikor tersebut kepada orang
tuanya. "Tadi waktu keluar dari kamar itu lari datang peluk saya terus
menangis ketakutan. Anak ini bilang, bagaiman papa saya ini di paksa
untuk foto telanjang dan dia bilang jangan kasih tau siapa-siapa? "
katanya.
Tidak terima anaknya diperlakukan demikian, Abraham naik pitam dan
marah. Ia langsung bertanya kepada oknum polisi itu, apa yang sudah
dilakukan terhadap anaknya.
"Saya tanya kenapa harus tutup kamar dan suruh saya punya anak
seperti begitu. Terus dia langsung minta maaf dan mengaku salah,"
katanya.
Informasi yang dihimpun Pos Kupang di lokasi tersebut, menyebutkan,
pelaku saat itu sempat dikepung oleh warga. Namun akhirnya berhasil
melarikan diri dari amukan massa yang tidak terima dengan kasus dugaan
pelecehan seksual terhadap Bunga.
Pada Senin, pukul 23.30 Wita, Kasat Serse Polres setempat, Iptu
Faisal Fatse, bersama dua anggotanya mendatangi rumah korban. Para
petugas kepolisian ini sempat berselisih pendapat dan beradu mulut
dengan keluarga korban sebelum meninggalkan lokasi tersebut.
Kasubag Humas Polres Sumba Timur, Muhamad Benge, saat di konfirmasi
di ruang kerjanya, Selasa (11/12/2012), mengatakan, hingga saat ini
pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kasus dugaan pelecehan
seksual tersebut.
" Semua tergantung pimpinan dan kalau terbukti melakukan pelecehan seksual akan diproses sesuai aturan yang berlaku," tandasnya.
Dre@ming Post______
sumber : tribun