Minggu, 2 Desember 2012 05:09
![]() |
Israel akan membangun ribuan rumah baru di Tepi Barat dan Jerusalem Timur. |
Timur dan Tepi Barat.
Senada dengan pernyataan Menlu Amerika, Hillary Clinton,
Kementerian Luar Negeri Inggris dan Prancis mengatakan pembangunan
permukiman baru ini menghalangi dimulainya kembali perundingan damai
Israel-Palestina.
"Pemerintah Inggris mendesak Israel untuk membatalkan keputusan tersebut," kata Menlu Inggris William Hague.
"Kesempatan untuk mewujudkan solusi dua negara makin
kecil dan kedua pihak bersama masyarakat internasional harus mendorong
dialog dan perundingan damai," tambahnya.
Solusi dua negara
"Kami meminta pemerintah Israel tidak mengambil
langkah-langkah yang justru menghalangi dimulainya kembali pembicaraan
damai," tandas Hague.
Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, sementara
itu mengatakan Israel harus menahan diri dan menunjukkan isyarat
bersedia kembali ke meja perundingan.
Dalam pandangan Fabius, pembangunan permukiman baru akan menghalangi penerapan solusi dua negara atas masalah Israel-Palestina.
Israel memutuskan memperluas permukiman di wilayah
pendudukan sehari setelah Majelis Umum PBB menaikkan status Palestina
menjadi negara pemantau bukan anggota.
Keputusan Majelis Umum, yang didukung sebagian besar
anggota, bersifat simbolis, namun kenaikan status memungkinkan Palestina
bergabung dengan badan-badan PBB dan lembaga internasional seperti
Mahkamah Kejahatan Internasional.
sumber : tribun