Senin, 12/11/2012 06:09
Pelaku Pelempar Bom ke Gubernur Sulsel Jaringan Teroris Poso
"Jenis bom merupakan high explosive, yang berisi bubuk TNT seberat 200 gram dan detonator, mirip dengan rangkaian bom yang sering dibuat oleh pelaku teroris Poso," ujar Kabid Humas Polda Sulsel AKBP Endi Sutendi dalam keterangan persnya di Mapolrestabes Makassar, Minggu (11/11/2012).
Dari tangan pelaku yang bernama Al (25 tahun), polisi juga menemukan sepucuk pistol jenis revolver dan 5 buah peluru kaliber 38 mm. Dari hasil pemeriksaan pelaku berasal dari Dusun Kadotanete, Kec. Mambi, Kab. Mamasa, Sulawesi Barat. Pelaku saat ini diamankan di sel tahanan Mapolrestabes Makassar.
Hingga saat ini polisi masih melakukan pengembangan untuk mengurai jaringan teror yang mulai masuk ke Makassar. Polisi mengidentifikasi dua pelaku lainnya, yang ikut menemani Awaluddin saat melakukan aksinya melempari Gubernur Sulsel saat menghadiri Jalan Santai Komandan dalam peringatan HUT Golkar ke-48, di depan Monumen Mandala, Makassar.
Sementara itu dilaporkan terjadi baku tembak antara anggota Densus 88 dengan pihak yang diduga teroris di Kec. Moncongloe, perbatasan Maros-Makassar.
Terjadi Baku Tembak di Perbatasan Makassar-Maros
MAKASSAR - Aparat kepolisian dari
Brigade Mobil (Brimob) Polda Sulsel dan Detasemen Khusus (Densus) 88
Anti Teror dikabarkan terlibat baku tembak dengan kelompok teroris di
Moncongloe, perbatasan Makassar-Maros, Minggu (11/11/2012) petang.
Terduga teroris berjumlah lebih dari satu orang. Menurut
informasi yang dihimpun, baku tembak ini terjadi saat Brimob Polda
Sulsel melakukan pengembangan terhadap pelaku pelemparan bom pipa
kepada Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Minggu (11/11/2012) pagi.
Pengejaran
terhadap tersangka lainnya berdasarkan keterangan tersangka Awaluddin
(25) yang tertangkap massa saat melakukan aksinya.
Aksi baku
tembak ini dibenarkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas)
Polda Sulsel, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Endi Sutendi saat
dihubungi telepon selularnya.
"Iya benar, anggota kami sempat
kontak senjata dengan orang yang diduga teroris," singkat mantan Wakil
Kepala Polrestabes Makassar ini.
Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo lolos dari lemparan bom pipa berdaya ledak tinggi (high explosive) oleh tiga pelaku yang di antaranya bernama Awaluddin (25).
Pelemparan
ini terjadi, saat Syahrul sedang bernyanyi di panggung dalam rangka
gerak jalan santai HUT Partai Golkar di depan Monumen Mandala, Jl
Jendral Sudirman yang dihadiri 160.000 peserta, Minggu (11/11/2012)
pagi.
Awaluddin yang berdomisili di Jl Sultan Alauddin No 259
juga tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Bahasa Arab dan Studi Islam
Universitas Ma'had Al Birr yang merupakan mantan mahasiswa
Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Dalam aksinya,
Awaluddin ditemai dengan rekannya bernama Lukman Rahim yang juga
ditemukan identitasnya dari KTP yang tercecer. Lukman beralamat di Jl
Tambasa 3 Perdos Blok AB 15, RT 005, RW 006, Kelurahan Tamalarea Jaya,
Kecamatan Tamalanrea. Sementara orang ketiga bernama Kristin Markutius
yang identitasnya tertera di STNK kendaraan beralamat Jl Mahoni 123,
RT 9, RW 5, Kelurahan Kassi-kassi, Kecamatan Manggala, Makassar.
Dari
tangan pelaku Awaluddin, polisi menyita sepucuk pistol jenis revolver
kaliber 38 dengan lima butir amunisinya, 1 buah pipa nylon kecil
bersumbu, sebuah dompet serta uang tunai Rp 650 ribu.
Pelaku
sempat menjadi bulan-bulanan massa, namun berhasil diamankan ke Pos
keamanan RS Pelamonia sebelum digiring ke Polrestabes Makassar.
sumber : kompas, detik