Sabtu, 3 November 2012 06:59
![]() |
Foto Almarhumah Liong Lenny Erwati |
Medan.
Anton Medan yang kini mengisi hari-hari
selaku ulama ditemui di kediamannya di Kampung Bulak Rata, Kelurahan
Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Anton
termasuk orang yang menduga Lenny dieksekusi pembunuh bayaran.
Alibinya,
kata dia, banyak kejanggalan dalam kasus ini. Andai motifnya tindak
kriminal perampokan, mengapa tidak ada harta benda korban yang dirampas.
"Kalau bukan perampokan, kemungkinan besar memang pembunuhan yang sudah
direncanakan, waktu dan lokasinya," kata Anton Medan, pengelola Pondok
Pesantren At-Taibin, Cibinong.
Dia mereka-reka motivasi sang
penyewa jasa pembunuh bayaran. Bisa dilatarbelakangi persaingan bisnis,
perebutan harta maupun perselingkuhan. Dan dia menduga, bisa jadi
pelakunya justru orang-orang terdekat Lenny yang sakit hati terhadap
perempuan tersebut.
Andaipun eksekutor Lenny bermotif transaksi
uang, Anton Medan mengherankan mengapa pelaku bertindak amatiran. Anton
menuturkan seorang pembunuh bayaran profesional akan merencanakan
aksinya secara matang. Aksi harus direncanakan sebaik dan serapi mungkin
untuk menyulitkan polisi mengungkap siapa eksekutor berikut motifnya.
Di
samping itu, pembunuh bayaran harus memastikan saksi nihil atau
setidaknya seminim mungkin, dan barang bukti pun tidak ada yang tercecer
di lokasi kejadian. Namun pelaku pembunuhan di Cidodol belum tidak
melakukan hal tersebut. Buktinya polisi mampu membuat sketsa wajah para
pelaku dari sejumlah saksi.
"Kalau sudah ada saksi, nanti kalau
ketangkap oleh polisi, tidak mungkin pelaku bisa mengelak. Di
persidangan juga berat kalau mau menyogok jaksa maupun hakimnya, seorang
pembunuh bayaran professional harusnya sudah memikirkan semua itu,"
kata Anton ketika masih bertindak sebagai bandit, mengaku sempat
menerima orderan menghabisi nyawa orang.
Ulah pelaku membawa golok
dan menggunakan benda tersebut memecahkan kaca mobil sebelum menembak
korban dianggap tindakan tak perlu. Untuk memecahkan kaca mobil, gagang
pistol bisa dimanfaatkan dan tidak harus membawa golok yang ukurannya
besar sehingga sulit disembunyikan.
"Polisi seharusnya tidak sulit
mengungkap kasus ini. Saya pun sudah dipanggil ke Polda Metro Jaya dan
saya jelaskan siapa yang menurut saya harus dicurigai mendalangi
pembunuhan itu," tambahnya.
sumber : tribun