![]() |
Seorang pengunjuk rasa berhadapan dengan aparat keamanan dalam unjuk rasa di Lapangan Tahrir, Mesir, Minggu (25/11/2012). |
"Unjuk
rasa dibatalkan untuk menghindari potensi terjadinya gesekan atau
kerusuhan," kata Ahmed Sobei, anggota Partai Kebebasan dan Keadilan,
sayap politik Ikhwanul Muslimin, Senin malam, seperti dilaporkan
AFP.
AFP.
Situasi
di Mesir memanas dalam beberapa hari terakhir setelah Presiden Mursi
mengeluarkan dekrit. Kubu oposisi yang menolak dekrit tersebut
mengerahkan massa berunjuk rasa di Lapangan Tahrir dan menggelar protes
di sejumlah titik pusat Ikhwanul Muslimin yang mendukung pemerintahan
Mursi.
Kedua kubu berseberangan masing-masing berencana
mengerahkan sejuta orang untuk aksi unjuk rasa di Kairo dan berbagai ibu
kota provinsi lainnya mengenai pro-kontra Dekrit Presiden Mohamed Mursi
itu.
Di satu pihak, kubu Islam dari Ikhwanul Muslimin dan Salafi
mendukung Dekrit Presiden dan di pihak lain kelompok oposisi yang
menamakan diri "masyarakat madani" menyerukan penentangan dekrit
tersebut.
Presiden Mursi pada Kamis pekan lalu mengeluarkan
dekrit, yang intinya antara lain memecat Jaksa Agung Abdel Maguid
Mahmoud dan menggantikan Talaat Ibrahim dengan tujuan menuntut kembali
para koruptor di era Presiden Hosni Mubarak ke meja hijau.
Dekrit
juga menegaskan berlakunya kembali semua keputusan presiden yang diambil
sejak dilantiknya sebagai presiden pada 30 Juni 2012, termasuk
keputusan pemulihan parlemen yang dibubarkan oleh Dewan Tinggi Militer
(SCAF) berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Selain itu,
dekrit juga memperpanjang masa tugas Majelis Konstituante untuk dua
bulan berikutnya untuk merampungkan penyusunan konstitusi.
Kelompok
oposisi menuduh dekrit itu sebagai kediktatoran Presiden Mursi, tetapi
kubu Ikhwanul Muslimin menilai dekrit itu tepat di masa darurat untuk
menyelamatkan negara dalam bahaya.
Akibat pertentangan tersebut,
gesekan fisik tak dapat dihindari. Terakhir, seorang anggota Ikhwanul
Muslimin tewas dan 10 orang lain terluka dalam bentrok di kota Damanhour
di Delta Nil selatan kota terbesar kedua Alexandria.
Para saksi
mata mengatakan bentrokan telah terjadi selama tiga hari terakhir antara
kelompok Islam dan penentang Moursi yang telah mencoba menyerbu kantor
Ikhawanul Muslimin di kota Delta Nil. Beberapa kantor milik Partai
Kebebasan Ikhwanul Muslimin dan Partai Keadilan telah dibakar.
Dre@ming Post______
sumber : kompas