Senin, 5 November 2012 06:09
![]() |
Di sejumlah negara dukungan untuk pernikahan gay semakin kuat. Sejauh ini, Perancis belum mengizinkan pernikahan sesama jenis dilakukan di negeri itu. |
Pemerintah Perancis berencana untuk mengajukan rancangan undang-undang itu pekan ini. Presiden Hollande telah berjanji proses legislasi akan dilakukan pertengahan 2013 dan jika cukup dukungan antar
partai politik untuk mendukung penerbitan undang-undang ini tepat waktu.
Namun, Kardinal Paris, Andre Vingt-Trois, yang menolak rencana pemerintah itu, menyerukan kepada para peziarah di kota Lourdes bahwa anak-anak membutuhkan ayah dan ibu untuk membangun identitas mereka.
"Saat kita membela hak anak-anak untuk membangun identitas mereka dengan mengacu pada laki-laki dan perempuan yang melahirkan dan membesarkan mereka," kata Kardinal Vingt-Trois.
Sejumlah negara Eropa seperti Belgia, Denmark, Finlandia, Jerman, Islandia, Belanda Spanyol dan Inggris, sudah memperbolehkan pernikahan kaum gay, kecuali Perancis. Perancis juga tidak mengizinkan pasangan gay mengadopsi anak.
Namun, sejumlah jajak pendapat menunjukkan dua pertiga warga Perancis mendukung hak kaum gay untuk menikah, tetapi pendapat warga Perancis soal pasangan gay mengadopsi anak masih terbelah.
Sejumlah politisi konservatif dan kanan menyerukan aksi unjuk rasa untuk menggagalkan niat pemerintah. Sementara itu ratusan wali kota di Perancis sudah menandatangani petisi penolakan. Sementara itu para pemimpin Yahudi bergabung dengan para Uskup Katolik dan oposisi kanan untuk menggagalkan niat pemerintah itu.
Bulan lalu, Paus Benediktus XVI, mendesak para uskup di Perancis untuk menolak rancangan undang-undang pernikahan gay dan mempertahankan pernikahan sebagai sebuah pondasi kehidupan sosial.
sumber : kompas