Rabu, 17 Oktober 2012 | 07:09
![]() |
ist |
strategis itu.
Peristiwa itu terjadi di tengah peningkatan unjuk
rasa atas penempatan 12 pesawat angkut Osprey baru-baru ini di pulau
tersebut, dengan keselamatan buruk pesawat itu memicu kekhawatiran di
kalangan penduduk setempat.
Televisi pemerintah NHK melaporkan
kedua pria itu, sama-sama berusia 23 tahun, ditangkap dengan tuduhan
menyerang perempuan tersebut pada Selasa menjelang fajar. Satu di antara
pelaut tersebut mengaku melakukan serangan itu, tapi yang lain
membantahnya, kata TV Asahi.
Juru bicara polisi provinsi Okinawa menolak menanggapi laporan itu.
Kejadian itu berpeluang menjadi "bola salju" terhadap gerakan benci pangkalan Amerika Serikat, yang semakin gencar.
Serangan
sebelumnya menghasilkan kemarahan besar. Pemerkosaan berkelompok atas
seorang gadis Okinawa berusia 12 tahun oleh prajurit AS pada 1995 memicu
unjuk rasa besar yang berujung pada kesepakatan AS-Jepang soal
pengurangan besar-besaran kehadiran tentara negara adidaya itu di gugus
Okinawa tersebut.
Namun kesepakatan itu macet bertahun-tahun atas
rencana memindahkan pangkalan udara Amerika Serikat Futenma, yang saat
ini terletak di daerah perkotaan padat, ke wilayah pesisir.
Warga
kepulauan itu ingin pangkalan udara tersebut dipindahkan dari gugus
pulau itu dan bersikeras Jepang harus memikul lebih banyak beban atas
kehadiran Amerika Serikat tersebut.
Okinawa adalah tuan rumah
sekitar setengah dari 47.000 tentara Amerika Serikat, yang ditempatkan
di Jepang. Pada September, puluhan ribu orang berunjuk rasa menentang
penempatan Osprey, yang dapat lepas landas dan mendarat seperti
helikopter dan terbang seperti pesawat.
Washington menganggap
pulau itu sebagai pangkalan strategis di kawasan tersebut, yang semakin
memperlihatkan peningkatan kekuatan militer China.
sumber : kompas