JAKARTA - Pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring memastikan tidak
akan memblokir situs video internet Youtube dan mesin pencari Google terkait beredarnya video yang merendahkan Nabi Muhammad SAW di internet. Pemerintah menilai yang menjadi masalah ada pada pengunggah, bukan situs bersangkutan.

"Ya ngggak mungkinlah diblokir, salahnya apa? Bukan mereka yang nayanganin, penggunanya yang upload (unggah). Jangan emosional lah kita atasi persoalan kita satu persatu," kata Tifatul ditemui di Istana Presiden, Selasa
(18/9).
(18/9).
Tifatul menyebut situs video internet Youtube dan mesin pencari Google selama ini juga lebih banyak digunakan untuk hal positif. Ia beralasan pemerintah tidak bisa sembarangan memblokir atau menutup sebuah situs internet selama itu masih berguna positif.
"Google juga dipakai untuk banyak hal positif, untuk riset dan segala macam. Jangan main tutup-tutup aja ya, situ cari jodoh juga bisa," jelas Tifatul.
Meski mengaku tidak akan memblokir Youtube dan Google, Tifatul menyebut sudah memblokir penyebaran video penistaan agama itu dalam berbagai situs internet. Untuk pengunggah dalam negeri dapat diblokir sedangkan dari luar negeri tidak.
"Itu di luar negeri, saya nggga itung juga berapa jumlahnya. Kalau di luar negeri tidak bisa, kalau di sini (yang unggah) kita tangkap," terang Tifatul.
Tifatul menyebut selama data yang diterimanya tidak ada yang mengunggah video tersebut dari dalam negeri. Ia menilai pengunggah yang ada selama ini dari luar negeri.
"Selama ini tidak ada yang uplod dari dalam negeri. Kalau dari dalam negeri bisa dicari orangnya, tapi kalau dikirim ke luar, kita tidak bisa. Rata-rata dari luar, bisa diblokir," tutup Tifatul.
Seperti diberitakan, dalam situs video inetrnet Youtube beredar video yang berjudul The Innocence of Muslims. Film itu disutradarai oleh warga negara Amerika Serikat, Sam Bacile.
Dre@ming Post______
sumber : micom