 |
| ist |
Alasan aneh tersebut diungkapkan pria yang berprofesi sebagai tutor ini kepada psikiater yang memeriksanya. Namun Hakim Woo Bih Li yang memimpin persidangan menyatakan bahwa penjelasan
supranatural terdakwa tidak bisa mengurangi hukuman yang dijatuhkan.
"Saya menilai, Andalah yang harus bertanggungjawab atas perbuatan yang Anda lakukan," tegas Hakim Woo, seperti dilansir Asia One, Minggu (23/9/2012). Hakim Woo menambahkan, jika memang alasan terdakwa benar adanya, maka seharusnya terdakwa bisa menolak.
Dalam persidangan terungkap modus terdakwa yang dijerat pidana pencabulan atas 7 anak laki-laki di tempat kursusnya. Awalnya, terdakwa meminta korbannya untuk tetap tinggal di dalam ruangan setelah kelas berakhir.
Kemudian terdakwa akan mulai menciumi dan memeluk korban, hingga akhirnya mencabuli korban. Terdakwa terus melakukan perbuatan bejat ini bahkan setelah korban tidak pernah masuk sekolah.
Terdakwa yang diketahui masih bujangan ini, juga mengambil foto dan merekam video asusila 3 orang korbannya din tempat kursusnya di wilayah utara Singapura.
Dalam persidangan, terdakwa mengakui perbuatannya terhadap anak-anak yang berusia 8-15 tahun, antara tahun 2007 hingga 2009. Terdakwa ditangkap kepolisian setempat pada November 2009 lalu dan kemudian didakwa atas tindak pencabulan anak.
Dre@ming Post______
sumber : detik
