Jumat, 03 Agustus 2012 07:09
ROMA - Tiga juta warga Suriah memerlukan bantuan pangan, pertanian, dan ternak, menurut Badan PBB
Bidang Pangan dan Pertanian, Kamis (2/8), mengutip sebuah survei yang dilakukan oleh PBB dan Pemerintah Suriah.

FAO mengatakan bahwa data itu termasuk 1,5 juta warga Suriah yang memerlukan "bantuan pangan mendesak dalam tiga hingga enam bulan mendatang, khususnya mereka yang berada di kawasan-kawasan konflik
dan mereka yang mengungsi."
dan mereka yang mengungsi."
"Hampir satu juta orang memerlukan bantuan pertanian dan ternak seperti bibit, makanan untuk hewan, dan bahan bakar untuk memperbaiki mesin irigasi," menurut laporan bersama FAO dan Badan PBB Urusan Pangan (WFP).
"Bantuan makanan dan ternak akan meningkat dalam 12 bulan mendatang ketika jumlah orang yang memerlukan bantuan nutrisi diperkirakan mencapai tiga juta orang," kata pernyataan itu.
Survei itu, yang dilakukan pada bulan Juni oleh FAO, WFP dan Kementerian Pertanian Suriah, menemukan bahwa sektor pertanian telah mengalami kerugian hingga 1,8 miliar dolar AS (1,5 miliar euro) tahun ini akibat konflik.
Kerugian itu mencakup antara lain kerusakan pada hasil pertanian seperti gandum, ceri, zaitun dan sayur-sayuran. Hal yang sama juga terjadi pada ternak dan sistem irigasi.
"Sementara dampak ekonomi dari kerugian ini cukup besar, dampak-dampak kemanusiaan-nya justru jauh lebih mendesak," kata perwakilan WFP di Suriah, Muhannad Hadi, dalam sebuah pernyataan. "Dampak dari kerugian itu terutama diderita oleh kelompok paling miskin di negara tersebut," katanya.
"Kebanyakan dari keluarga-keluarga rentan yang dikunjungi oleh perwakilan misi itu mengeluhkan berkurangnya pendapatan dan peningkatan pengeluaran -- kehidupan mereka menjadi lebih sulit dari hari demi hari."
Para petani terpaksa meninggalkan tanah pertaniannya atau membiarkan tanamannya tanpa perawatan karena kekurangan tenaga pekerja, kelangkaan bahan bakar dan kenaikan harga bakar, serta situasi yang tidak aman dan pemadaman listrik, menurut temuan laporan itu.
Panen gandum telah ditunda di Daar'a, Homs dan Hama serta di wilayah sekitar Damaskus.
Laporan itu juga menyebutkan bahwa penggundulan hutan meningkat karena para petani menggunakan hutan sebagai sumber kayu bakar akibat langkanya gas dan bahan bakar untuk memasak.
sumber : MICOM