Rabu, 25 Juli 2012 | 06:29
![]() |
Anggota pasukan keamanan Myanmar dituduh terlibat kerusuhan terhadap Rohingya. |
Terkait hal itu, Marzuki mendesak pemerintah Indonesia dan Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) proaktif menangani pelanggaran Hak
Asasi Manusia (HAM) di Myanmar tersebut.
Asasi Manusia (HAM) di Myanmar tersebut.
"Oleh sebab itu, Indonesia yang menjunjung tinggi HAM dan juga ketua ASEAN harus proaktif untuk memberikan teguran keras pada Myanmar dan mendesak negara itu untuk menghormati HAM," ungkapnya kepada wartawan, Selasa (24/7/2012).
Menurutnya, kejadian tersebut merupakan tragedi kemanusiaan yang sangat memperihatinkan. Dia menganggap pembantaian muslim di Myanmar sebagai pelanggaran HAM berat dan kejahatan kemanusiaan. "Itu sudah termasuk secara spesifik mengarah kepada genosida atau pemusnahan etnis," tegasnya.
Marzuki menegaskan, PBB juga harus proaktif dalam merespon kasus Rohingya ini, baik dari sisi kemanusiaan, maupun politis. "Dari sisi kemanusiaan, yang harus diantisipasi adalah masalah pengungsi. Sedangkan secara politik, PBB harus mendesak Myanmar agar menghormati HAM, karena bagaimanapun pembantaian dan pengusiran suku Rohingya merupakan perilaku negara yang tidak beradab," ungkapnya.
Di kesempatan lain, Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung mengatakan, diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia acap kali terlambat, dan menunjukan ketidaktegasan negara muslim terbesar ini. "Diplomasi Internasional kita sering kali terlambat, menunjukkan Indonesia tidak pernah tegas," ungkapnya di Jakarta.
sumber : kompas