Minggu, 15/07/2012 09:09
![]() |
Presiden Suriah Bashar al-Assad berbicara di depan kabinetnya di Damaskus, Selasa (26/6/2012). |
Ban menyatakan kemarahan atas "pembunuhan massal yang mengerikan" di desa Treimsa, Suriah, Kamis (12/7/2012), yang disebutnya menimbulkan "keraguan serius" komitmen Presiden Bashar al-Assad terhadap
rencana perdamaian internasional.
rencana perdamaian internasional.
"Saya menyerukan kepada semua negara anggota untuk mengambil tindakan kolektif dan tegas, untuk segera dan sepenuhnya menghentikan tragedi yang berlangsung di Suriah. Kelambanan menjadi lisensi untuk pembantaian lebih lanjut," kata Ban dalam sebuah pernyataan.
Sekjen PBB mengatakan, Dewan Keamanan yang berselisih pendapat harus mengirim "satu pesan kuat kepada semua pihak bahwa akan ada konsekuensi serius" jika gagal mematuhi rencana perdamaian utusan internasional PBB-Liga Arab Kofi Annan.
Dewan Keamanan tengah membahas resolusi tentang Suriah untuk memperbarui mandat misi PBB di negara itu.
Negara-negara Barat ingin sanksi-sanksi kuat untuk mengancam jika pasukan Assad tidak menghentikan serangan dengan senjata-senjata berat dalam 10 hari. Sebaliknya Rusia telah menolak setiap referensi untuk sanksi, dan bersama China menghendaki penyelesaian politis.
Ban mengecam keras "penggunaan artileri berat dan penembakan-penembakan terhadap daerah-daerah berpenduduk, termasuk penembakan-penembakan dari helikopter", terhadap Treimsa yang menurut para aktivis telah menewaskan sedikitnya 150 tewas, menurut para aktivis.
Serangan itu merupakan pelanggaran rencana perdamaian Annan dan resolusi Dewan Keamanan mengenai konflik, kata Ban.
Hal ini juga melemparkan "keraguan serius pada komitmen terakhir Presiden Bashar al-Assad " terhadap rencana Annan.
Senin lalu, Annan pergi ke Damaskus untuk bertemu Bashar dan mencoba untuk menghidupkan kembali upaya menghentikan konflik, yang para aktivis katakan telah menewaskan lebih dari 17.000 orang dalam tempo 16 bulan.
sumber : kompas