Minggu, 08/07/2012 02:09
Jakarta - Pembunuhan di Indonesia menjadi sorotan tajam masyarakat. Karena pelaku melakukan
pembunuhan dengan cara yang tidak disangka-sangka. Alasan pembunuhan juga sangat mengejutkan.

Berikut kasus-kasus pembunuhan yang menghebohkan Tanah Air yang detikcom kutip dari berbagai sumber, Jumat (6/7/2012).
1. Kasus Mutilasi Very Idham Henyansyah (Ryan)

Awal mula kehebohan kasus Ryan yakni saat ditemukannya 7 potongan tubuh manusia di sebuah kantong plastik di dekat Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan pada (12/7/2008) silam. Korban diketahui bernama Heri Santoso (40). Heri dibunuh dan dimutilasi tubuhnya oleh Ryan di sebuah apartemen di Jalan Margonda Raya, Depok.
Ryan mengaku membunuh Heri karena tersinggung setelah Heri menawarkan sejumlah uang untuk berhubungan dengan pacarnya, Novel. Jejak Ryan dan pacarnya dapat diketahui setelah keduanya menggunakan kartu ATM dan kartu kredit Heri untuk bersenang-senang.
Setelah kasus ini menjadi heboh, masyarakat melaporkan kerabat mereka yang hilang setelah terakhir pergi bersama Ryan. Polisi lalu menemukan empat tubuh manusia setelah membongkar bekas kolam ikan di belakang rumah orang tua Ryan di Jombang. Ryan mengakui pembunuhan enam orang lainnya dan tubuh mereka ditemukan ditanam di halaman belakang rumah yang sama. Sehingga total sudah ditemukan 11 korban pembunuhan Ryan.
Akibatnya, Ryan divonis hukuman mati karena terbukti bersalah melakukan pembunuhan terhadap Heri Santoso di PN Depok pada 6 April 2009 silam. Ryan mengajukan kasasi namun ditolak dan kini dia mengajukan upaya hukum luar biasa, Peninjauan Kembali (PK) yang ditangani oleh Mahkamah Agung (MA).

Awal mula kehebohan kasus Ryan yakni saat ditemukannya 7 potongan tubuh manusia di sebuah kantong plastik di dekat Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan pada (12/7/2008) silam. Korban diketahui bernama Heri Santoso (40). Heri dibunuh dan dimutilasi tubuhnya oleh Ryan di sebuah apartemen di Jalan Margonda Raya, Depok.
Ryan mengaku membunuh Heri karena tersinggung setelah Heri menawarkan sejumlah uang untuk berhubungan dengan pacarnya, Novel. Jejak Ryan dan pacarnya dapat diketahui setelah keduanya menggunakan kartu ATM dan kartu kredit Heri untuk bersenang-senang.
Setelah kasus ini menjadi heboh, masyarakat melaporkan kerabat mereka yang hilang setelah terakhir pergi bersama Ryan. Polisi lalu menemukan empat tubuh manusia setelah membongkar bekas kolam ikan di belakang rumah orang tua Ryan di Jombang. Ryan mengakui pembunuhan enam orang lainnya dan tubuh mereka ditemukan ditanam di halaman belakang rumah yang sama. Sehingga total sudah ditemukan 11 korban pembunuhan Ryan.
Akibatnya, Ryan divonis hukuman mati karena terbukti bersalah melakukan pembunuhan terhadap Heri Santoso di PN Depok pada 6 April 2009 silam. Ryan mengajukan kasasi namun ditolak dan kini dia mengajukan upaya hukum luar biasa, Peninjauan Kembali (PK) yang ditangani oleh Mahkamah Agung (MA).
2. Kasus Mutilasi Baekuni (Babe)

Pembunuhan Babe terungkap dari Ardiansyah (9 tahun), anak asuhnya pada 2010 silam. Jenazah Ardiansyah dipotong menjadi 4 bagian oleh Babe. Dari situ, kejahatan-kejahatan sadis Babe terungkap.
Korban Babe yang tercatat sebanyak 14 orang, beberapa di antaranya dimutilasi. Babe tidak hanya homoseksual dan paedofil tetapi juga necrofil (menyetubuhi mayat).
Atas perbuatannya, Babe diganjar hukuman seumur hidup oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur. Namun Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memberatkan hukuman Babe menjadi hukuman mati.

Pembunuhan Babe terungkap dari Ardiansyah (9 tahun), anak asuhnya pada 2010 silam. Jenazah Ardiansyah dipotong menjadi 4 bagian oleh Babe. Dari situ, kejahatan-kejahatan sadis Babe terungkap.
Korban Babe yang tercatat sebanyak 14 orang, beberapa di antaranya dimutilasi. Babe tidak hanya homoseksual dan paedofil tetapi juga necrofil (menyetubuhi mayat).
Atas perbuatannya, Babe diganjar hukuman seumur hidup oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur. Namun Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memberatkan hukuman Babe menjadi hukuman mati.
Kasus ini bermula saat ditemukan mayat seorang wanita pada (27/4/1997) lalu. Mayat wanita berusia 21 tahun itu diketahui bernama Sri Kemala Dewi. Seminggu kemudian, seorang saksi mengatakan bahwa pada hari Dewi menghilang, Dukun AS telah mengantarkan Dewi ke tempat tinggalnya.
Diketahui Dukun AS mengaku membunuh karena hendak menyempurnakan ilmu yang sedang dipelajarinya. Agar ilmunya sempurna, ia harus membunuh 70 orang wanita dan mengisap air liur korban. Ilmu ini sendiri ia dapati dari ayahnya saat ia masih berusia 12 tahun.
Atas perbuatannya itu, Dukun AS divonis mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam pada (27/4/1998). Dia terbukti bersalah melakukan pembunuhan terhadap wanita-wanita tersebut.
Dukun AS dieksekusi pada (10/7/2008) oleh tim eksekusi Brigadir Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara.
Pelaku kriminal berupa sodomi disertai pembunuhan anak-anak di Jakarta dan Jawa Tengah ini melakukan aksinya dari tahun 1994-1996. Siswanto yang terkenal dengan nama Robot Gedek ini diketahui membunuh 6 anak.
Atas perbuatannya itu Siswanto dijatuhi hukuman mati. Dia terbukti melakukan sodomi dan pembunuhan berencana terhadap enam anak usia belasan tahun. Mereka kebanyakan gelandangan dan anak jalanan. Namun sebelum menjalani hukuman, Siswanto meninggal dunia karena serangan jantung pada 26 Maret 2007.
sumber : detik