Kamis, 03 Mei 2012 08:09
YANGON - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon memuji pemimpin pendukung
demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi mundur dari boikot parlemen, yang mengancam memandekkan perubahan rapuh negara itu.

Setelah pembicaraan pertamanya dengan peraih Nobel Perdamaian itu, Ban memuji Suu Kyi sebagai pemimpin sesungguhnya, yang menunjukkan kelenturan dengan melepas penolakan mengangkat sumpah parlemen, sehingga
mengakhiri kebuntuan politik.
mengakhiri kebuntuan politik.
Dalam kemunduran langka, Suu Kyi, Senin (1/5) mengumumkan Liga Bangsa untuk Demokrasi (NLD) akan menduduki kursinya di parlemen -yang dikuasai tentara dan sekutu politiknya- serta bersumpah menjaga undang-undang dasar buatan tentara.
"Saya tahu bahwa itu pasti keputusan sangat sulit. Tapi, pemimpin sejati menunjukkan kelenturan untuk kepentngan lebih besar, rakyat. Itu yang dilakukannya kemarin dan saya betul-betul mengagumi serta menghormatinya keputusannya," katanya.
Saat muncul bersama Ban sesudah pembicaraan hampir satu jam mereka di vila tepi danau di Yangon, Suu Kyi menyatakan bersedia berkompromi demi perubahan.
"Kami selalu percaya pada kelenturan dalam politik. Itu satu-satunya cara kita dapat mencapai tujuan tanpa kekerasan," katanya.
sumber : MICOM