Sabtu, 07 April 2012 05:09
PALU - Kapolres Palu AKBP Ahmad Ramadhan berpendapat salah satu solusi penyelesaikan konflik
antarwarga di dua kelurahan bertetangga di Kota Palu adalah dengan
pendekatan keagamaan.

pendekatan keagamaan.
"Saya sangat mendukung kalau penyelesaian bentrok di Palu dengan pendekatan agama. Sudah saatnya kita akhiri semua konflik di daerah ini karena
hanya merugikan warga masyarakat sendiri," kata Ahmad Ramadhan di posko lokasi bentrok di Palu, Jumat (6/4).
hanya merugikan warga masyarakat sendiri," kata Ahmad Ramadhan di posko lokasi bentrok di Palu, Jumat (6/4).
Ahmad Ramadhan mengatakan tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat perlu duduk bersama membahas langkah konkret penyelesaian konflik antara kelompok warga Kelurahan Nunu Kecamatan Palu Barat dan Kelurahan Tavanjuka Kecamatan Palu Selatan.
Selain itu kata Ramadhan, peranan orang tua juga penting dalam mengakhiri pertikaian tersebut mengingat ada indikasi keterlibatan anak di bawah umur dalam bentrokan itu.
"Masing-masing orang tua 'pegang' anaknya saja sudah sangat membantu. Orang tua mesti cari di mana anaknya berada, jangan sampai terlibat dalam bentrokan lagi," katanya.
Dia mengatakan dari dua tersangka yang saat ini ditahan di Polres Palu merupakan anak dibawah umur masing-masing inisial Ak, 17, dan Ha, 14.
"Coba bayangkan ini anak usia sekolah menengah pertama sudah terlibat dalam aksi seperti ini. Bagaimana masa depan generasi muda kita. Mereka itu harapan kita ke depan," kata Ramadhan.
Ha ditangkap pada Jumat sore dalam sebuah operasi penggerebekan di wilayah bentrok. Sementara Ak diketahui sedang dalam perawatan di rumah sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah karena mengalami luka serius pada bentrok Rabu (4/4) pagi.
Polisi kini masih mencari enam orang lainnya yang diduga terlibat pembakaran rumah pada Rabu pagi.
sumber : MICOM