Rabu, 28 Maret 2012 04:49
PBB - Gerilyawan Suriah yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar al-Assad dituduh telah
menggunakan anak-anak sebagai anggota pasukan dan melanggar konvensi internasional yang melarang rekrutmen anak menjadi tentara.

Hal ini dikata pejabat senior Perserikatan Bangsa-Bangsa, Senin (26/3). Kekhawatiran PBB mengenai kemungkinan kelompok oposisi Suriah telah menggunakan anak-anak merupakan susulan laporan organisasi pejuang hak asasi manusia di New York Human Rights Watch pada Minggu lalu yang mengatakan bahwa gerilyawan di negeri itu telah menculik,
menyiksa, dan
menyiksa, dan
membunuh para pendukung Assad dan anggota pasukan keamanannya.
"Kami menerima tuduhan yang menyatakan anak-anak telah menjadi bagian Free Syrian Army," kata wakil PBB untuk urusan anak dan konflik bersenjata Radhika Coomaraswamy menanggapi pertanyaan tentang gerilyawan Suriah.
Namun Coomaraswamy tidak memberikan keterangan lebih lanjut. "Kami belum bisa memverifikasi atau mengecek kesahihan tuduhan itu," kata dia.
Awal bulan ini, pengadilan kehajatan internasional di Den Haag menghukum panglima perang Kongo Thomas Lubanga Dyilo karena merekrut anak-anak untuk menjadi pasukan Democratic Republic of Congo. Coomaraswamy menyambut baik keputusan pengadilan kejahatan internasional tersebut.
sumber : MICOM