Jumat, 09/03/2012 05:59
Jakarta - Bukan hanya Bumi yang dilandai badai. Matahari sebagai pusat tata surya pun diterjang badai.
Flare atau badai Matahari dengan kekuatan yang cukup besar masih akan terus terjadi pada pekan ini. Untunglah, manusia di Bumi masih aman.

"Kekuatan flare-nya memang cukup besar. Secara global peristiwa ini akan mengganggu satelit. Kemudian ada juga mengganggu telekomunikasi radio gelombang pendek. Ada potensi terganggu kalau ionosfer juga mengalami gangguan," ujar Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN), Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan
, Kamis (8/3/2012).
, Kamis (8/3/2012).
Namun secara umum, lanjut dia, manusia di Bumi tetap aman. Sebab Bumi dilindungi lapisan magnet atau magnetosfer yang mencegah masuknya partikel energi tinggi dari matahari.
LAPAN mencatat pada pekan ini telah terjadi beberapa badai Matahari. Misalnya saja pada 5 Maret lalu pukul 11.05 WIB. Flare berasal dari daerah aktif NOAA 1429 di sisi timur laut atau kiri atas piringan matahari.
Kemudian pada Rabu 7 Maret kembali terjadi badai matahari pukul 07.24 WIB. Flare-nya terkategori kuat, yakni kelas X5.4 dan pukul 08.14 WIB dengan flare agak kuat, kelas X1.3.
"Lontaran massa korona mencapai Bumi pada Kamis ini sekitar pukul 18.00 WIB dan berpotensi menggangu operasional satelit. Karena mulai memasuki daerah malam, maka potensi gangguan satelit di Indonesia minimum dan hampir tidak ada," papar alumnus Universitas Kyoto, Jepang, ini.
Djamaluddin memperkirakan pada Jumat pagi saat matahari sudah bersinar di Indonesia, diperkirakan wilayah Nusantara aman dari dampak badai Matahari, kecuali ada badai susulan. Namun pengamatan LAPAN, sepanjang Kamis (8/3) tidak terdeteksi badai Matahari sehingga pada Jumat (9/3) akan tetap normal.
"NOAA 1429 di piringan Matahari arah timur laut diduga dalam waktu beberapa hari ke depan berpotensi masih memunculkan badai Matahari. Ini karena matahari sedang memasuki fase aktif. Puncaknya pada 2013," terang Djamaluddin.
sumber : detik