Rabu, 18/01/2012 07:59
![]() |
Janne Kristiansen and ilustrasi - v/g : yan andie |
membenci Norwegia dan rakyat Norwegia.
"Ancaman yang terkait dengan kelompok ini semakin mengkhawatirkan," kata Kepala PST, Janne Kristiansen seperti diberitakan AFP, Selasa (17/1/2011).
"Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat bahwa kelompok ini semakin berkembang di Norwegia dan mereka sangat radikal yang menganggap Norwegia dan masyarakat Norwegia sebagai musuh," terang Kristiansen.
Menurut Kristiansen, jumlah ekstremis Islam di Norwegia tetap kecil. Akan tetapi mereka telah memperluas jaringan mereka. Mereka juga merekrut para pemuda ekstrim dan membawa mereka ke kamp-kamp pelatihan dan ke daerah konflik sebelum kembali ke negara Skandinavia itu.
Ancaman dari kelompok-kelompok ekstrim sayap kanan tidak berubah. PST menekankan bahwa gerakan ini akan terus menambah para pengikutnya di tahun 2012.
"Jumlah ekstremis sayap kanan di Norwegia masih rendah. Upaya aktif untuk merekrut ke gerakan anti-Muslim telah gagal hingga saat ini," kata Kristiansen.
Pada 22 Juli tahun 2011, Norwegia dikagetkan oleh serangan ekstrimis sayap kanan Behring Breivik Anders, yang mengaku melawan multikulturalisme dan 'invasi Muslim' di Eropa. Breivik meledakkan sebuah bom mobil di luar gedung pemerintah di Oslo, menewaskan delapan orang.
Breivik kemudian pergi ke pulau Utoeya dan membunuh 69 orang. "Kami khawatir mereka akan meniru hal ini," terangnya.
"Setelah 22 Juli, kami melihat peningkatan jumlah ancaman terhadap beberapa anggota pemerintah dan partai politik," ujarnya.
sumber : detik