Minggu, 11/12/2011 09:29
Jakarta - Penghargaan Nobel Perdamaian 2011 diberikan kepada tiga wanita yang dianggap memiliki peran
penting dalam memperjuangkan hak asasi manusia dan perlindungan wanita dari kekerasan. Ketiga wanita tersebut mampu menunjukan bagaimana wanita bisa menghadapi perang dan penindasan untuk perdamaian dan demokrasi.

"Anda mewakili salah satu kekuatan motif yang paling penting bagi perubahan di dunia saat ini yaitu perjuangan untuk hak asasi manusia pada umumnya dan perjuangan perempuan untuk kesetaraan dan perdamaian pada khususnya," kata Ketua Komite Nobel Perdamaian Thorbjoern Jagland.
Hal itu dia katakan dalam pidatonya dalam sebuah acara di Oslo, Norwegia, seperti dikutip dari
bangkokpost.com, Minggu (11/12/2011).
bangkokpost.com, Minggu (11/12/2011).
Tiga wanita itu adalah Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf, seorang aktivis sosial Leymah Gbowee yang juga berasal dari Liberia dan aktivis dari Yaman, Tawakkol Karman. Mereka mendapat medali emas dan sejumlah uang sebagai bentuk penghargaan.
"Kalian memberi arti konkret. Seperti pepatah Cina yang mengatakan bahwa "perempuan memegang setengah dari langit"," imbuh Jagland.
Leymah Gbowee (39) adalah seorang pekerja sosial yang menentang panglima perang untuk mengakhiri perang berdarah di negaranya pada 1989-2003. Sementara Ellen Johnson Sirleaf (73) merupakan presiden perempuan pertama di Afrika yang terpilih secara demokratis. Tawakkul Karman adalah tokoh utama dalam gerakan prodemokrasi. Karman adalah orang termuda yang memenangkan penghargaan Nobel Perdamaian dan wanita Arab pertama yang menerima Nobel dalam kategori apapun.
sumber : detik