Selasa, 08/11/2011 04:59
Jakarta - Para peneliti Pentagon berencana meningkatkan upaya mereka untuk menciptakan senjata yang
digunakan dalam perang cyber. Hal ini mencerminkan kekhawatiran markas pertahanan Amerika Serikat (AS) tersebut atas ancaman digital.

"Pemerintah AS membutuhkan lebih banyak pilihan yang lebih baik untuk menjaga negara dari serangan pada jaringan komputer sistem keamanan. Karena itu kita harus berinvestasi dalam pengadaan alat baik ofensif dan defensif," kata Regina Dugan, Direktur Bidang Penelitian Pentagon, seperti dikutip detikcom dari AFP, Selasa (8/11/2011).
Menurutnya serangan cyber tidak hanya mengancam eksistensi jaringan keamanan Pentagon. Namun juga
merupakan ancaman yang nyata terhadap sistem militer AS.
merupakan ancaman yang nyata terhadap sistem militer AS.
"Untuk tujuan ini, di tahun-tahun mendatang, kita akan fokus pada porsi peningkatan penelitian dunia maya," katanya.
Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) telah mendapatkan tambahan dana untuk penelitian jaringan internet untuk sistem keamanan sebesar USD 208 juta pada tahun 2012. Selain itu Departemen Pertahanan AS juga meminta anggaran USD 500 juta untuk penelitian jaringan internet sistem keamanan Pentagon selama lima tahun ke depan.
"Tujuan pertama kami adalah untuk mencegah perang cyber. Jika gagal dalam pencegahan, bagaimanapun, kita harus siap untuk menghadapinya," katanya.
Penelitian DARPA menemukan fakta bahwa perangkat lunak keamanan telah tumbuh lebih banyak dan lebih kompleks selama dua dekade terakhir. Sementara berbagai virus dan serangan digital lainnya terus terjadi.
sumber : detik