Senin, 9 Mei 2011 04:39 WIB
JAKARTA - Pertemuan para Menteri Luar Negeri Asean di Lombok, Nusa Tenggara Barat, menghasilkan
satu proyek yang bertujuan menimbulkan ketertarikan dan rasa persamaan masyarakat di kawasan Asean. Proyek itu adalah menjadikan Asean sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030.
Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (8/5/2011). Marty mengatakan bukan hanya satu negara anggota Asean yang bakal diusung menjadi t
uan rumah Piala Dunia 2030. Melainkan 10 negara yang masuk menjadi anggota Asean.
"Ini nanti kolektif dan membuat berbeda kali ini bukan wacananya dan juga bukan salah satu negara anggota Asean menjadi tuan tumah. Tapi 10 negara menjadi tuan rumah," ungkap Marty.
Dituturkan Marty, usulan menjadi tuan rumah Piala Dunia tersebut merupakan usulan paling tinggi yang dihasilkan pertemuan Menlu Asean di Lombok. Usulan itu pun sudah menjadi hasil kesepakatn dalam pertemuan tersebut.
"Kita bahas bersama apa yang kira-kira proyek bersama di antara negara asean yang bisa menimbulkan ketertarikan dan rasa persamaan masyarakat di asean. Dalam kaitan itu sudah dibahas di antara para menteri luar negeri salah yang disepakati konsep asean untuk secara bersama mencalonkan untuk menjadi tuan rumah piala dunia," tuturnya.
Marty mengakui bahwa usulan itu akan menjadi tantangan berat bagi Asean. Hal ini dikarenakan rentang waktu yang masih cukup lama yaitu pada tahun 2030 mendatang. Kendati begitu, Marty menyebutkan bahwa upaya menjadi tuan rumah akan diawali dengan kampanye.
Lebih lanjut, Marty mengatakan usulan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 tidak disinggung dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asean Ke-18, khususnya di jajaran para kepala negara yang hadir. Akan tetapi usulan itu lebih banyak dibahas secara mendalam dalam pertemuan para Menlu Asean di Lombok.
"Nah ini sedang sesuatu yang harus diupayakan bersama oleh AFC, baru ada kampanye bersama. Tapi saya rasa konsepnya dulu dimana menarik sesama negara asean 10 negara jadi tuan rumah," tegas Marty saat ditanya apakah sudah ada rencana mendekati FIFA untuk usulan Asean menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 seperti yang diungkapkannya.

Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (8/5/2011). Marty mengatakan bukan hanya satu negara anggota Asean yang bakal diusung menjadi t
uan rumah Piala Dunia 2030. Melainkan 10 negara yang masuk menjadi anggota Asean.
"Ini nanti kolektif dan membuat berbeda kali ini bukan wacananya dan juga bukan salah satu negara anggota Asean menjadi tuan tumah. Tapi 10 negara menjadi tuan rumah," ungkap Marty.
Dituturkan Marty, usulan menjadi tuan rumah Piala Dunia tersebut merupakan usulan paling tinggi yang dihasilkan pertemuan Menlu Asean di Lombok. Usulan itu pun sudah menjadi hasil kesepakatn dalam pertemuan tersebut.
"Kita bahas bersama apa yang kira-kira proyek bersama di antara negara asean yang bisa menimbulkan ketertarikan dan rasa persamaan masyarakat di asean. Dalam kaitan itu sudah dibahas di antara para menteri luar negeri salah yang disepakati konsep asean untuk secara bersama mencalonkan untuk menjadi tuan rumah piala dunia," tuturnya.
Marty mengakui bahwa usulan itu akan menjadi tantangan berat bagi Asean. Hal ini dikarenakan rentang waktu yang masih cukup lama yaitu pada tahun 2030 mendatang. Kendati begitu, Marty menyebutkan bahwa upaya menjadi tuan rumah akan diawali dengan kampanye.
Lebih lanjut, Marty mengatakan usulan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 tidak disinggung dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asean Ke-18, khususnya di jajaran para kepala negara yang hadir. Akan tetapi usulan itu lebih banyak dibahas secara mendalam dalam pertemuan para Menlu Asean di Lombok.
"Nah ini sedang sesuatu yang harus diupayakan bersama oleh AFC, baru ada kampanye bersama. Tapi saya rasa konsepnya dulu dimana menarik sesama negara asean 10 negara jadi tuan rumah," tegas Marty saat ditanya apakah sudah ada rencana mendekati FIFA untuk usulan Asean menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 seperti yang diungkapkannya.
sumber : TRIBUNNEWS