ISLAMABAD - Al-Qaeda mengonfirmasi kematian pemimpinnya, Osama bin Laden. Hal tersebut dilansir 
dalam satu pernyataan yang dikeluarkan kelompok itu dan dimuat di forum-forum internet militan, Jumat (6/5).
Pernyataan itu menyebutkan darah Osama tidak akan "sia-sia" dan bahwa al-Qaeda akan terus menyerang Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.
"Kematian Osama bin Laden akan menjadi kutukan
bagi AS," demikian pernyataan itu.
Mereka juga mendesak agar dilakukan pemberontakan di Pakistan.
Osama bin Laden ditembak mati pada Minggu malam lalu ketika pasukan komando AS menyerbu kompleks rumahnya di Kota Abbottabad, yang berlokasi dekat dengan kompleks akademi militer Pakistan.
Sejumlah unjuk rasa dilakukan di segenap pelosok Pakistan, Jumat (6/5), sebagai protes terhadap serangan itu.
Pernyataan Al-Qaeda tersebut menambahkan, akan segera diedarkan rekaman suara pemimpin Al-Qaeda itu yang berbicara seminggu sebelum kematiannya.
"Darah Osama akan tetap ada, dengan izin Allah Yang Maha Kuasa, kutukan akan mengejar Amerika dan agen-agennya, dan akan mengejar mereka di dalam atau di luar negara-negara mereka," demikian bunyi pernyataan tersebut.
"Kegembiraan mereka akan menjadi duka cita dan darah mereka akan bercampur dengan air mata. Kami menyerukan kepada kaum Muslimin di Pakistan tempat Sheikh Osama terbunuh, agar bangkit dan memberontak."
"Darah Osama tidak akan sia-sia," tambah pernyataan yang dikeluarkan Al-Qaeda itu.
Para wartawan mengatakan banyak orang Pakistan marah terhadap apa yang mereka lihat sebagai pelanggaran kedaulatan negara mereka oleh AS.
Mereka juga mengkritik pemerintah Pakistan karena mengizinkan operasi komando itu terjadi, meskipun para pejabat membantah bahwa mereka mendapat pemberitahuan.
Sekitar 1.000 orang berkumpul di pusat Kota Abbottabad selesai shalat Jumat.
Mereka membakar ban, menutup jalan utama dan meneriakkan "Ganyang, ganyang Amerika!" dan "teroris, teroris, Amerika teroris".
Sentimen anti-Amerika juga tampak tinggi di dalam protes yang sama di Kota Quetta di barat daya, ibu kota Provinsi Baluchistan.
dalam satu pernyataan yang dikeluarkan kelompok itu dan dimuat di forum-forum internet militan, Jumat (6/5). Pernyataan itu menyebutkan darah Osama tidak akan "sia-sia" dan bahwa al-Qaeda akan terus menyerang Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.
"Kematian Osama bin Laden akan menjadi kutukan
bagi AS," demikian pernyataan itu.
Mereka juga mendesak agar dilakukan pemberontakan di Pakistan.
Osama bin Laden ditembak mati pada Minggu malam lalu ketika pasukan komando AS menyerbu kompleks rumahnya di Kota Abbottabad, yang berlokasi dekat dengan kompleks akademi militer Pakistan.
Sejumlah unjuk rasa dilakukan di segenap pelosok Pakistan, Jumat (6/5), sebagai protes terhadap serangan itu.
Pernyataan Al-Qaeda tersebut menambahkan, akan segera diedarkan rekaman suara pemimpin Al-Qaeda itu yang berbicara seminggu sebelum kematiannya.
"Darah Osama akan tetap ada, dengan izin Allah Yang Maha Kuasa, kutukan akan mengejar Amerika dan agen-agennya, dan akan mengejar mereka di dalam atau di luar negara-negara mereka," demikian bunyi pernyataan tersebut.
"Kegembiraan mereka akan menjadi duka cita dan darah mereka akan bercampur dengan air mata. Kami menyerukan kepada kaum Muslimin di Pakistan tempat Sheikh Osama terbunuh, agar bangkit dan memberontak."
"Darah Osama tidak akan sia-sia," tambah pernyataan yang dikeluarkan Al-Qaeda itu.
Para wartawan mengatakan banyak orang Pakistan marah terhadap apa yang mereka lihat sebagai pelanggaran kedaulatan negara mereka oleh AS.
Mereka juga mengkritik pemerintah Pakistan karena mengizinkan operasi komando itu terjadi, meskipun para pejabat membantah bahwa mereka mendapat pemberitahuan.
Sekitar 1.000 orang berkumpul di pusat Kota Abbottabad selesai shalat Jumat.
Mereka membakar ban, menutup jalan utama dan meneriakkan "Ganyang, ganyang Amerika!" dan "teroris, teroris, Amerika teroris".
Sentimen anti-Amerika juga tampak tinggi di dalam protes yang sama di Kota Quetta di barat daya, ibu kota Provinsi Baluchistan.
sumber : MICOM
